STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK AUTIS DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS BINA ANGGITA DAN FREDOFIOS YOGYAKARTA

Intisari Autisme merupakan suatu kumpulan sindrom yang mengganggu saraf, yang mengganggu perkembangan pada anak. Salah satu gangguannya adalah gangguan koordinasi mulut dan lidah yang dapat menyebabkan tingginya penyakit gigi, serta oral habit yang buruk, sehingga penderita autisme menunjukkan kondisi mulutnya tidak normal, umumnya memiliki kebersihan gigi dan mulut yang lebih parah, karena kondisi kebersihan gigi dan mulutnya yang buruk. Penelitian ini merupakan penelitian noneksperimental bersifat deskriptif untuk mengetahui status kebersihan gigi dan mulut pada anak autis di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita dan Fredofios Yogyakarta. Pengumpulan data menggunakan indeks debris, indeks kalkulus, kemudian didapatkan skor OHI-S. Data diperoleh dengan cara distribusi frekuensi. Hasil frekuensi menunjukkan indeks debris dengan skor 2 pada gigi 41 labial dengan jumlah 19 murid, dan basil frekuensi indeks kalkulus dengan skor 2, pada 16 bukal dengan jumlah 13 murid. Status kebersihan gigi dan mulut termasuk buruk sebesar 55,6% dengan jumlah 15 siswa dari 27 siswa. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan, status kebersihan gigi dan mulut pada anak laki-laki lebih jelek dibanding perempuan, berdasarkan umur, pada usia anak-anak status kebersihan gigi dan mulutnya lebih jelek dibanding usia remaja dan dewasa. Namun upaya kesehatan gigi dan mulut tetap perlu ditingkatkan supaya derajat kesehatan gigi dan mulut pada anak autis lebih baik.