PENGARUH EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L) TERHADAP PERUBAHAN WARNA PADA RESIN AKRILIK

Resin akrilik (polimetil metakrilat) saat ini merupakan bahan yang menjadi pilihan: bahan ini memiliki kualitas secara estetik, serta murah dan mudah dibuat. Meskipun begitu, bahan ini tidak ideal dalam semua hal. Pada penelitian ini, digunakan resin akrilik kuring dingin yang direndam dalam ekstrak kayu secang sebagai subjek penelitian untuk di lihat perubahan warnanya. Kayu secang digunakan karena kayu secang sangat dikenal terutama di Sulawesi sebagai pemberi warna pada air minum yang dikenal sebagai teh secang. Kayu secang juga merupakan salah satu ramuan yang digunakan dalam pembuatan minuman tradisional Betawi bir pletok yaitu sebagai pemberi wama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pewarnaan resin akrilik oleh ekstrak kayu secang, dilihat dari lama perendamannya. Desain penelitian ini adalah eksperimental labolatoris. Subjek penelitian pada penelitian ini menggunakan resin akrilik kuring dingin sebanyak 30 buah yang terlebih dahulu direndam dalam saliva buatan selama 24 jam pada suhu 37°C. Lalu resin akrilik ini akan direndam dalam eksterak kayu secang dengan konsentrasi 5gr secang dalam 200 ml aquades dengan suhu 37°C. Resin akrilik dibagi dalam beberapa kelompok perendaman yang bervariasi yaitu 8,11,14,17 dan 20 hari. Perubahan wama terus terjadi hingga hari ke-20. Perbedaan signifikan terdapat pada saat semua kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok perendaman pada hari ke-20.
7 7 1 oftriner riincrin