PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PENERAPAN OANUN JINAYAT DI KABUPATEN ACEH BARA

Qanun Jinayat merupakan salah satu ganun di Aceh yang mengatur tnengenai tindakan yang tidak dibolehkan oleh ajaran Islam dan mengenai hukuman yang diberikan untuk pelaku oleh hakim, meliputi minuman keras, judi, perbuatan tersembunyi antara dua orang berlainan jenis yang bukan mahram, bermesraan antara dua orang berlainan jenis yang bukan suami istri, zina, pelecehan seksual dan pemerkosaan, serta menuduh orang melakukan zina tanpa dapat mengajukan paling kurang empat saksi, horno seksual dan lesbian. Sampai saat ini pelaksanaan Qanun Jinayat masih mendapat prokontra oleh sebagian masyarakat.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengetahui persepsi masyarakat tentang penerapan Qanun Jinayat di Kabupaten Aceh Barat; 2) mengetahui apakah Qanun Jinayat sudah sesuai dengan konsep Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Persepsi masyarakat tentang penerapan Qanun Jinayat di Kabupaten Aceh Brat, sangat antusias karena inilah sebenarnya peraturan hukum Islam yang harus ditegakkan supaya di dalam masyarakat tercipta saling tolong menoiong (amar ma'ruf) dan muncul usaha mengantisipasi kejahatan (nahi munkar) seperti pencurian, perjudian, perzinahan, terniasuk korupsi di kalangan pejabat pemerintah daerah. Bagi segolongan kecil masyarakat Kabupaten Aceh Barat yang masih berpikiran negatif itu adalah karena pola pikir sekuler yang diakibatkan terlalu lama tinggal di luar wilayah Aceh; 2) Qanun Jinayat yang dilaksanakan di Kabupaten Aceh Barat sesungguhnya sudah sesuai dengan konsep Islam baik Al-Qur'an maupun Hadits, untuk amar ma'ruf maka didirikan beberapa badan amal baik bidang masyarakat (swasta) maupun pemerintah daerah, sedangkan nahi munkar maka dibentuklah balk polisi resmi maupun polisi syariah (WH) yang melakukan hukum Islam sebagai contoh hukum cambuk yang dibahas dalam skripsi ini.