PERCERAIAN DI GUNUNG KIDUL TAHUN 1997-1998: Studi Terhadap Faktor dan Motif Pendorong Perceraian

ABD.MAJID (2006) PERCERAIAN DI GUNUNG KIDUL TAHUN 1997-1998: Studi Terhadap Faktor dan Motif Pendorong Perceraian. S2 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.

[thumbnail of Halaman Pengesahan] Text (Halaman Pengesahan)
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (309kB)
[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Registered users only

Download (425kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
BAB I.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (781kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (753kB)

Abstract

Pertumbuhan ekonomi di zaman Orde Baru yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat di Gunung Kidul menyebabkan pernikahan melonjak tajam disertai minimnya angka perceraian. Namun ketiga Orde Baru mengalami krisis ekonomi ---di akhir tahun 1997--- dan berdampak terhadap dinamika ekonomi masyarakat, atau dapat dimasukkan ke dalam fase musim panceklik ternyata juga disertai dengan melonjaknya angka perceraian. Data angka perceraian di Gunung Kidul di masa krisis ekonomi cukup signifikan dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Fenomena ini tentu menarik untuk dikaji secara ilmiah dan akademis sehingga dapat diungkap faktor dan motif dan konteks masalah yang menjadi latar belakang banyak perceraian. Dengan demikian, maka pokok masalah utama dalam penelitian ini adalah; apakah krisis ekonomi-politik di akhir kekuasaan Orde Baru berdampak atau berpengaruh terhadap peningkatan angka perceraian di Kabupaten Gunung Kidul dan adakah faktor lain yang berpengaruh terhadap motif perceraian, sehingga faktor ekonomi hanya menjadi alat picu (triger) saja? Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif (descriptive research), yakni dengan menguraikan konteks permasalahan dan motif tindakan individu dalam suatu kolektivitas kemasyarakatan. Teknik pengumpulan data chlakukan melalui dokumentasi, pengamatan dan wawancara mendalam. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif dengan menempuh mekanisme reduksi data, penyajian data, penyusunan hubungan antar kategori, dan melakukan interpretasi dan kesimpulan. Berdasarkan analisis, dapat disimpulkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi dan menyebabkan meningkatnya perceraian di Gunung Kidul. Krisis ekonomi di zaman Orde Baru, kondisi lahan pertanian yang tidak produktif, adanya faktor sosial budaya yang berwujud tradisi keluarga yang memaksakan perkawinan sang anak yang menyebabkan hilangnya perasaan cinta dan otonomi did anak dalam memaknai dan menjalani kehidupan rumahnya, dan faktor kehadiran pihak ketiga adalah faktor-faktor yang memicu terjadinya perceraian. Di samping itu, terdapat kondisi internal atau motif-motif tertentu yang berdasarkan penelitian telah menjadi pemicu utama terjadinya perceraian tersebut, yakni motif tidak bertanggungjawab antar pasangan suami-istri. Di samping itu, terdapatnya karakter dan kepribadian yang belum matang, emosi yang masih labil serta ketiadaan ruang untuk saling berbagi, dan bertoleransi antar pasangan (suami-istri) juga berpengaruh pula pada proses terjadinya perceraian. Perceraian ini, terlepas dad berbagai faktor dan motif di atas, telah menimbulkan dampak hukum baik bagi pribadi yang bercerai, keluarga, maupun masyarakat. Adapun bagi pasangan yang telah memiliki anak, maka peran hakim Peradilan Agama untuk melakukan ijtihad, menggali nilai-nilai keadilan hukum, dan memutuskan pihak-pihak yang lebih berhak untuk mengasuh atau memilihara anak niscaya mengutamakan kemaslahatan dalam menentukan baik buruknya perkembangan dan masa depan anak dari pasangan yang bercerai.
vi

Item Type: Thesis (S2)
Divisions: Fakultas Pasca Sarjana > Ilmu Agama Islam S2
Depositing User: Unnamed user with email kurniawan@umy.ac.id
Date Deposited: 25 Jul 2022 02:21
Last Modified: 25 Jul 2022 02:21
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/33231

Actions (login required)

View Item
View Item