BIMA RAYMONDO CHARDIN (2017) PERBANDINGAN PENGARUH GEJALA MAKROEKONOMI TERHADAP NON PERFORMING LOAN PADA BPR DAN NON PERFORMING FINANCE PADA BPRS PERIODE 2010-2015. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (197kB)
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (1MB)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (492kB)
BAB I.pdf
Download (1MB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (663kB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (502kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (555kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan sangat terkait dengan perekonomian
suatu negara. Pertumbuhan variabel makroekonomi, seperti inflasi, nilai kurs rupiah
terhadap dollar Amerika dan produk domestik bruto memiliki perkembangan yang
baik dalam menjaga stabilitas perekonomian Indonesia. Namun demikian,
pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang membaik tidak mencerminkan kualitas
kredit dan pembiayaan yang baik juga. Dengan begitu, pengetahuan mengenai
pengaruh gejala makroekonomi terhadap kredit dan pembiayaan bermasalah perlu
dipahami dan diketahui untuk antisipasi kebijakan dalam upaya meningkatkan dan
memperbaiki kualitas pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang akan datang.
Pengaruh gejala makroekonomi terhadap kredit dan pembiayaan bermasalah dalam
penelitian ini menggunakan analisis Vector Autoregression dengan periode waktu
2010-2015.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan pada analisis Impulse
Response Function, Non Performing Finance pada Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah lebih stabil menghadapi guncangan variabel makroekonomi daripada Non
Performing Loan pada Bank Perkreditan Rakyat. Dan berdasarkan analisis
Variance Decomposition, kontribusi terbesar yang mempengaruhi Non Performing
Finance adalah inflasi dan produk domestik bruto dan kontribusi terbesar yang
mempengaruhi Non Performing Loan adalah nilai kurs rupiah terhadap dollar
Amerika. Upaya untuk memaksimalkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang
berkualitas, perlu dukungan dari sektor perbankan dengan lebih menyalurkan kredit
atau pembiayaan pada kegiatan usaha produktif. Selain itu pemerintah sebagai
pembuat kebijakan hendaknya mengkaji lebih dalam terkait efektifitas kebijakan
yang diambil, khususnya pada pengendalian tingkat harga.
Kata kunci: Gejala Makroekonomi, non performing finance, non performing loan
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Agama Islam > Ekonomi Syariah S1 |
Depositing User: | Editor Perpus |
Date Deposited: | 27 Jul 2022 03:48 |
Last Modified: | 27 Jul 2022 03:48 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/33287 |