SANNYA PESTARI DEWI (2015) KEGAGALAN MULTIKULTURALISME DI REPUBLIK FEDERAL JERMAN PADA MASA PEMERINTAHAN KANSELIR ANGELA MERKEL. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (1MB)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (584kB)
BAB I.pdf
Download (2MB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (6MB)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (6MB)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (395kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (774kB)
Abstract
Tujuan terpenting dari skripsi ini adalah menjelaskan — kegagalan
multikulturalisme di Jerman pada masa pemerintahan kanselir Angela Merkel. Skripsi ini
juga mencoba memberikan penjelasan penyebab Jerman dikatakan gagal dalam
multikulturalisme. Oleh sebab itu, dalam menjelaskan fokus utama dari penelitian
digunakan konsep politik multikulturalisme dimana indikator keberhasilan suatu negara
dalam kebijakan multikulturalisme dinilai dari perwujudan hak-hak kolektif kelompok
minoritasnya, berupa hak atas pemerintahan sendiri, hak polietnis, dan hak perwakilan
khusus. Dalam kasus Jerman. subjek kolektif hak minoritasnya adalah kelompok imigran
Turki dan keturunannya sebagai kelompok minoritas terbesar di Jerman.
Sehubungan dengan tujuan yang ingin dicapai, penulisan skripsi ini
menggunakan metode deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah telaah pustaka, dengan menggunakan data teoritis, yang berasal
dari berbagai sumber, seperti buku. majalah, surat kabar, jurnal, dan lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jerman telah gagal menerpakan
multikulturalisme di negaranya pada masa pemerintahan kanselir Angela Merkel
dikarenakan tidak terpenuhinya hak polietnis dan hak perwakilan khusus dari
kelompok minoritas di Jerman. terutama kelompok imigran Turki dan
keturunannya. Jerman tidak dapat memenuhi hak polietnis dan hak perwakilan
khusus dari kelompok minoritasnya berupa penerapan multikultural dalam
kurikulum pendidikan. pengecualian dalam model berbusana baik dilindungi
dalam Undang-Undang atau/dan peraturan pengadilan. pendanaan dalam
pendidikan bahasa dan penggunaan bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari.
penegasan konstitusi, legislatif. atau parlementer terkait penerapan kebijakan
multikulturalisme di pusat dan/atau daerah kota serta kehadiran badan pemerintah.
kesekretariatan atau perwakilan luar negeri dalam implementasi kebijakan melalui
pertimbangan dengan kelompok minoritas. representasi kelompok minoritas
dalam media public ataupun politik. kewarganegaraan ganda. dan penerapan
kebijakan affirmative terhadap kelompok imigran. Pada akhirnya. kegagalan
tersebut meningkatkan sikap xenophohia bagi masyarakat Jerman dan
memunculkan gerakan Neo-Nazi lebih besar di Jerman.
Kata kunci : Mulrikulturalisme, Hak-Hak Minoritas, Jerman, Kelompok Imigran Turki
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Hubungan Internasional S1 |
Depositing User: | Editor Perpus |
Date Deposited: | 28 Jul 2022 03:48 |
Last Modified: | 28 Jul 2022 03:48 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/33334 |