Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Demam Tifoid Pediatrik di Instalasi Rawat Inap RS PKU Mummadiyah Gamping

<p>Kejadian demam tifoid di Indonesia pada tahun 2018 diperkirakan rata-rata 900.000 kasus pertahun dengan lebih dari 20.000 kematian. Prevalensi tertinggi demam tifoid dilaporkan 75% terjadi pada umur kurang dari 30 tahun. Pada anakanak biasanya pada usia 2-15 tahun. Ketidakrasionalan penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid pediatrik masih banyak ditemukan sehingga perlu dilakukan evaluasi penggunaan antibiotik secara berulang. Tujuan penelitian ini yaitu mengevaluasi penggunaan antibiotik dan mengetahui lama rawat pasien demam tifoid pediatrik di instalasi rawat inap RS PKU Muhammadiyah Gamping. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian non eksperimental yang dianalisis secara deskripsif. Data pasien terdiagnosis demam tifoid di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang dilakukan secara retrospektif mulai dari jaruaridesember 2018. Sampel dari penelitian ini terdapat 21 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis ketepatan penggunaan antibiotik pada penelitian ini berdasarkan Panduan Praktik Klinis (PPK), Kemenkes tahun 2013, dan IDAI 2016 serta perhitungan rerata lama rawat pada pasien demam tifoid. Hasil evaluasi penggunaan obat menunjukan bahwa terdapat 15 pasien (71,42%) tepat pada keseluruhan indikator tepat indikasi dengan hasil 100%, tepat pasien dengan hasil 90,5 %, tepat obat dengan hasil 100%, dan tepat dosis dengan hasil 76,2%. Rerata lama rawat pasien pediatrik demam tifoid didapatkan sebanyak 4 hari. RS PKU Muhammadiyah Gamping memenuhi 2 indikator sesuai standar sedangkan 2 indikator lain belum sesuai standar sehingga perlu meningkatkan ketepatan pasien dan ketepatan dosis terapi demam tifoid pada pasien pediatrik.</p>