PENGARUH PEMBERIAN PROPOLIS TERHADAP RETINA NERVE FIBER LAYER (RNFL) PADA TIKUS MODEL DIABETIK

Latar Belakang: Kondisi hiperglikemia pada penyakit Diabetes Mellitus (DM) menimbulkan komplikasi galukoma dengan mekanisme peningkatkan stressoksidatif mengakibatkan kematian sel. Glaukoma adalah kelainan saraf optikyangberhubungan dengan peningkatan apoptosis yang akan memperluas penipisanRetina Nerve Fiber Layer (RNFL). Propolis sebagai antioksidan menurunkanstress oksidatif dan memperbaiki kerusakan saraf optik. Tujuan penelitianini ingin membuktikan pengaruh pemberian propolis Gunung Lawu terhadapperbaikan ketebalan RNFL pada tikus model diabetik.

Metode: Jenis penelitian eksperimental laboratorium, menggunakan pendekatanpost-test only control group design. Penelitian dilakukan di Pusat Antar Universitas UGM Yogyakarta dan Laboratorium Patologi Anatomi FakultasKedokteran UGM Yogyakarta menggunakan 20 ekor tikus Wistar putih jantan, umur 8-10 minggu, berat badan 200–250 g, terbagi menjadi 4 kelompok. Kelompok K1 (kontrol negatif non DM), K2 (kontrol positif DM), P1 (DM+propolis 100 mg/kgBB /hari) dan P2 (DM + propolis 200 mg/kgBB /hari). Induksi DM menggunakan STZ 45 mg/kgBB dan NA 110 mg/kgBB, mencapai GDP>250mg/dL, dibiarkan selama 14 hari kemudian diberikan perlakuan pemberianaquades (pada kelompok K1 dan K2), propolis 100 mg/kgBB (kelompok P1), dan200 mg/kgBB (kelompok P2) selama 14 hari. Pada hari ke-28 tikus dikorbankandan dibuat preparat histologi saraf optik. Uji statistik kadar GDP menggunakanuji Kruskal-Wallis dan uji post-hoc Mann-Whitney, sedangkan data ketebalan RNFLmenggunakan uji One Way Anova dan uji post-hoc LSD dengan tingkat signifikansi p < 0,05.

Hasil: Propolis Gunung Lawu mampu menurunkan kadar GDP signifikan (p<0,05) dan Retina Nerve Fiber Layer (RNFL) pada dosis propolis 200mg/kgBBsignifikan (p<0,05).

Kesimpulan: Propolis Gunung Lawu dapat memperbaiki ketebalan RNFLpadatikus model diabetik.