PENGARUH MELTING TEMPERATURE DAN PERLAKUAN CRYOGENIC SERAT KARBON TERHADAP INTERFACIAL SHEAR STRENGTH CARBON FIBER REINFORCED POLYPROPYLENE

DEWASA INI, PENGGUNAAN KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT KARBON TELAH BANYAK DIAPLIKASIKAN DALAM INDUSTRI OTOMOTIF, PENERBANGAN, DAN KEDIRGANTARAAN KARENA MEMILIKI SIFAT MENGUNTUNGKAN SEPERTI KEKUATAN TINGGI DAN BOBOT YANG RINGAN. SIFAT MEKANIS KOMPOSIT TERGANTUNG PADA KINERJA IKATAN ANTARMUKA ANTARA SERAT DENGAN MATRIKS. UNTUK MENINGKATKAN INTERFACIAL SHEAR STRENGTH (IFSS) FILAMEN KOMPOSIT, DUA PARAMETER PEMROSESAN YAITU TEMPERATUR LELEH DAN PERLAKUAN CRYOGENIC SERAT KARBON TELAH DIOPTIMALKAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI. TUJUAN PENELITIAN INI ADALAH UNTUK MENGETAHUI PENGARUH DARI TEMPERATUR LELEH DAN PERLAKUAN CRYOGENIC SERAT KARBON TERHADAP IFSS FILAMEN KOMPOSIT.
FILAMEN KOMPOSIT CARBON FIBER REINFORCED POLYPROPYLENE DIBUAT MENGGUNAKAN MESIN EKSTRUSI-PULTRUSI. TEMPERATUR LELEH DIVARIASIKAN PADA 180, 190, DAN 200 OC. SEBELUM FILAMEN KOMPOSIT DIBUAT, SERAT KARBON TERLEBIH DAHULU DIRENDAM DI DALAM NITROGEN CAIR DENGAN VARIASI WAKTU 10, 15, DAN 20 MENIT UNTUK MENINGKATKAN KEKASARAN PERMUKAAN SERAT. IFSS DARI FILAMEN KOMPOSIT DIUKUR MENGGUNAKAN BUNDLE FIBER PULL-OUT TEST, DAN MORFOLOGI PERMUKAANNYA DIKARAKTERISASIKAN MENGGUNAKAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPE (SEM).
HASIL PENELITIAN MENUNJUKKAN BAHWA PARAMETER PEMROSESAN YANG MEMBERIKAN PENGARUH PALING BESAR TERHADAP IFSS ADALAH PERLAKUAN CRYOGENIC SERAT, KARENA MEMBERIKAN EFEK KEKASARAN PERMUKAAN TERHADAP SERAT, DIIKUTI OLEH TEMPERATUR LELEH. PELAKUAN CRYOGENIC SERAT SELAMA 20 MENIT DIREKOMENDASIKAN KARENA MEMBERIKAN EFEK KEKASARAN PERMUKAAN PALING TINGGI DIBANDINGKAN DENGAN 15 DAN 10 MENIT. KOMBINASI TERBAIK YANG MEMBERIKAN IFSS TERTINGGI ADALAH DENGAN MERENDAM SERAT KARBON SELAMA 20 MENIT DAN PADA TEMPERATUR LELEH 190 OC.