PENGENDALIAN EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR DI KOTA KUPANG

Keterlibatan anak-anak dalam bidang tenaga kerja merupakan situasi yang berkaitan erat dengan faktor ekonomi atau kemiskinan yang menimpa keluarga kurang mampu. Disamping itu, para pengusaha yang juga lebih senang mempekerjakan anak di bawah umur dengan alasan bahwa pekerja anak lebih mudah diatur, penurut dan bisa diberikan upah yang lebih murah dari seharusnya. Adanya fenomena pekerja anak juga terjadi di Kota Kupang dan setiap tahun semakin meningkat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris–normatif dengan teknik analisis data yang dilakukan secara deskripsi kualitatif. Hasil penelitian diketahui bahwa banyak pekerja anak yang dieksploitasi baik secara seksual, ekonomi maupun sosial terhadap anak. Pada tahun 2018, pekerja anak di bawah umur bertambah sebanyak 115 anak dan tahun 2021 meningkat sebanyak 24 kasus eksploitasi pekerja anak di bawah umur di Kota Kupang, namun yang masuk ke dalam laporan polisi hanya 13 kasus. Pengendalian eksploitasi pekerja anak di bawah umur di Kota Kupang masih sulit diterapkan meskipun sudah ada Peraturan Daerah Kota Kupang terkait larangan mempekerjakan pekerja anak. Faktor penghambat dalam pengendalian eksploitasi pekerja anak di Kota Kupang adalah faktor ekonomi, faktor lingkungan dan kurangnya pengawasan dalam menerapkan kebijakan terkait pekerja anak dan ekonomi yang sulit sehingga menyebabkan orang tua sendiri yang mempekerjakan anaknya.