ANGKA KEJADIAN INFEKSI LUKA OPERASI PASCA SIRKUMSISI PADA PASIEN FIMOSIS DI PUSKESMAS KILAN KECAMATAN BATANG CENAKU

MUHAMAD RAGIL BAGUS CAHYONO (2022) ANGKA KEJADIAN INFEKSI LUKA OPERASI PASCA SIRKUMSISI PADA PASIEN FIMOSIS DI PUSKESMAS KILAN KECAMATAN BATANG CENAKU. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (477kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan] Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (350kB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only

Download (17kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (101kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (155kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (18kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (120kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (29kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (94kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (642kB)
[thumbnail of Naskah Publikasi] Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (258kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang : Fimosis adalah kondisi dimana preputium pada penis susah untuk membuka sehingga menutupi jalur keluarnya gland penis. Fimosis dapat terjadi akibat adanya pelengkatan antara preputium dengan gland penis yang disebabkan oleh smegma yang dapat mengakibatkan lubang saluran kencing menjadi tersumbat. Fimosis secara umum dibedakan menjadi dua yaitu fimosis fisiologis dan fimosis patologis. Fimosis fisiologis merupakan fimosis yang terjadi pada hampir seluruh bayi laki laki pada saat baru lahir, hanya terdapat sekitar 4% bayi baru lahir yang tidak mengalami fimosis. Fimosis patologis merupakan kondisi yang tidak normal yang dapat terjadi pada penis anak laki laki dan disebabkan oleh berbagai kelainan. Penanganan ataupun terapi yang diberikan pada pasien atau anak dengan fimosis adalah dengan pemberian salep kortikosteroid dan dilakukannya sirkumsisi. Sirkumsisi merupakan Tindakan operasi yang paling sering dilakukan didunia, sirkumsisi merupakan Tindakan operasi berupa membuang Sebagian atau semua bagian dari preputium pada penis. Sirkumsisi dilakukan dengan alasan agama, adat social dan medis. Komplikasi yang dapat muncul setelah sirkumsisi bisa berupa infeksi, perdarahan, pemotongan secara berlebihan, adesi dan meatal stenosis. infeksi merupakan masuknya mikroorganisme yang memperbanyak diri dijaringan tubuh yang menyebabkan peradangan. . Infeksi luka operasi adalah infeksi yang terjadi pada area operasi atau organ atau ruang dalam kurun waktu 30 hari pasca operasi dilaksanakan atau jika terdapat implant maka infeksi dapat muncul dalam kurun waktu 1 tahun.

Metode : Penelitian ini merupakan peneritian deskriptif yang bersifat kuantitatif menggunakan data sekunder berupa rekam medis. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Kilan Kecamatan Batang Cenaku dengan pengambilan data dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan Teknik total sampling, diperoleh populasi sampel sebanyak 11 pasien dan sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 11 pasien.

Hasil : Didapatkan bahwa pasien fimosis berjumlah 11 pasien dengan rincian 4 pasien fimosisi fisiologis dan 7 pasien patologis. Jumlah pasien fimosis yang melakukan sirkumsisi adalah 11 pasien dengan rincian pada tahun 2018 terdapat 4 pasien, pada tahun 2019 terdapat 4 pasien, dan pada tahun 2020 terdapat 3 pasien. Kemudian jumlah pasien fimosis yang mengalami infeksi luka operasi pasca sirkumsisi terdapat 5 pasien (1 pasien fisiologis dan 4 pasien patologis).

Kesimpulan : Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pasien fimosisi fisiologis lebih sedikit dari pada fimosis patologis dan setelah dilakukan sirkumsisi terdapat infeksi luka operasi pada kedua jenis fimosis tersebut dengan rincian fimosis fisiologis sebesar 25% dan pada fimosisi patologis sebesar 57,14%.

Kata kunci : fimosis, sirkumsisi, infeksi luka operasi

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: PHIMOSIS, CIRCUMCISION, SURGICAL WOUND INFECTION
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1
Depositing User: Aidilla Qurotianti
Date Deposited: 08 Sep 2022 04:03
Last Modified: 08 Sep 2022 04:03
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/33647

Actions (login required)

View Item
View Item