KONTRIBUSI JEPANG DALAM BANTUAN MITIGASI BENCANA PASCA TSUNAMI NANGGROE ACEH DARUSSALAM PADA TAHUN 2004

Tulisan ini membahas mengenai kontribusi Jepang dalam bantuan mitigasi bencana pasca tsunami Nanggroe Aceh Darussalam tahun 2004. Bencana dahsyat gempa 9,0 SR diikuti dengan gelombang tsunami yang mencapai hingga 30 meter ini nyatanya telah menorehkan luka yang sangat mendalam untuk masyarakat Indonesia yang menimbulkan kerugian harta, benda, bahkan jiwa dengan menelan ratusan ribu nyawa. Faktor penyebabnya ialah kemampuan dalam penanganan bencana atau mitigasi bencana, rendahnya pengetahuan dalam menghadapi bencana dan kurangnya kesadaran tentang bagaimana harus hidup di wilayah yang rentan akan bencana. Situasi ini membuka peluang baru dalam hal kerjasama bagi Jepang untuk turut berkontribusi membangun kemampuan Indonesia dalam hal mitigasi bencana Keterlibatan Jepang dalam upaya penanggulangan bencana di negara lain termasuk Indonesia tidak bisa dilepaskan dari fakta bahwa Jepang merupakan negara yang seringkali tertimpa bencana Gempa Bumi dan Tsunami. Jepang merupakan negara yang terletak di kawasan ring of fire sama halnya seperti Indonesia. Atas pengalamannya tersebut Jepang telah berhasil sebagai negara yang memiliki sistem manajemen bencana yang baik melalui program yang menggabungkan perkembangan teknologi dan keterlibatan publiknya yang signifikan. Bantuan mitigasi Jepang ke Indonesia meliputi finansial, teknis, dan tenaga kemanusiaan yang semuanya adalah orang asing, baik itu sebagai satu perwujudan komitmen Jepang untuk secara aktif berkontribusi pada promosi kerjasama internasional dalam upaya pengurangan bencana, maupun pemberian bantuan ODA dalam hal pengurangan kerugian besar akibat bencana, dan pemberian edukasi kepada masyarakat sebagai usaha membentuk pola pikir masyarakat Indonesia yang tanggap bencana.