PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP FINANCIAL DISTRESS (STUDI EMPIRIS PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2012-2021)

PADA TAHUN 2020, PANDEMIC COVID-19 BERIMBAS PADA PEREKONOMIAN NEGARA TERMASUK INDONESIA. BANYAK PERUSAHAAN DI BERBAGAI SEKTOR TERPAKSA MENUTUP USAHANYA ATAU BAHKAN BANGKRUT. SEBELUM KEBANGKRUTAN TERJADI, PERUSAHAAN AKAN MENGALAMI KESULITAN KEUANGAN ATAU FINANCIAL DISTRESS. SEMUA PERUSAHAAN DAPAT MENGALAMI FINANCIAL DISTRESS TERMASUK PERUSAHAAN PERBANKAN SYARIAH. HAL INI DIBUKTIKAN DENGAN ADANYA BEBERAPA PERBANKAN SYARIAH YANG DIBERITAKAN TERANCAM BANGKRUT. STUDI INI BERTUJUAN UNTUK MENGANALISIS APAKAH TELAH TERJADI FINANCIAL DISTRESS DI PERBANKAN SYARIAH DAN UNTUK MENGANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FINANCIAL DISTRESS PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA. HASIL STUDI INI MENUNJUKKAN BAHWA ADA DUA PERBANKAN SYARIAH YANG SEDANG MENGALAMI FINANCIAL DISTRESS YAITU BANK MUAMALAT DAN BANK KB BUKOPIN SYARIAH. FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS ADALAH RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO AKTIVITAS. SETIAP RASIO DIHITUNG DENGAN RUMUS YANG BERBEDA YAITU RASIO LIKUIDITAS DENGAN CURRENT RATIO (CR), RASIO PROFITABILITAS DENGAN RETURN ON ASSETS (ROA), RASIO SOLVABILITAS DENGAN DEBT TO TOTAL ASSET RATIO (DER), DAN RASIO AKTIVITAS DENGAN TOTAL ASSETS TURNOVER (TATO). HASIL DARI PENELITIAN INI CR, ROA, DAN TATO BERPENGARUH POSITIF SIGNIFIKAN TERHADAP FINANCIAL DISTRESS, SEDANGKAN DER BERPENGARUH NEGATIF SIGNIFIKAN TERHADAP FINANCIAL DISTRESS TERHADAP PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA