CAPABILITY DYNAMIC GOVERNANCE AT THE VILLAGE LEVEL: LESSON LEARNED FROM SUMBERMULYO AS THE FIRST VILLAGE THAT HAS ACHIEVED HERD IMMUNITY IN BANTUL REGENCY, A SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA

PENERAPAN DYNAMIC GOVERNANCE PADA PEMERINTAH DAERAH MEMERLUKAN ADANYA KETERLIBATAN DARI LEMBAGA KEMASYARAKATAN YANG BERFUNGSI SEBAGAI KEKUATAN PENYEIMBANG. DISINI, PEMERINTAH SENDIRI TIDAK DAPAT BEKERJA SENDIRI DALAM MENJALANKAN SEBUAT KEBIJAKAN KARENA HARUS ADA KETERKAITAN DENGAN BERBAGAI PIHAK. AGAR MEMILIKI KAPABILITAS DYNAMIC GOVERNANCE, PEMERINTAH DAERAH SETIDAKNYA MEMILIKI SUMBER DAYA MANUSIA YANG MAMPU UNTUK BERPROSES YANG GESIT SERTA RESPONSIVE. DYNAMIC GOVERNANCE YANG MERUPAKAN OUTCOME YANG DIHARAPKAN, TERWUJUD MANAKALA KEBIJAKAN-KEBIJAKAN YANG ADAPTIF (ADAPTIVE POLICIES) DILAKSANAKAN. ADAPTASI ATAS KEBIJAKAN INI TIDAK DILAKUKAN SECARA PASIF, AKAN TETAPI PROAKTIF MELALUI BERBAGAI INOVASI, KONTEKSTUALISASI DAN IMPLEMENTASI. DYNAMIC GOVERNANCE PADA PENELITIAN INI DILIHAT BERDASARKAN TIGA INDIKATOR, YAITU THINKING AHEAD, THINKING AGAIN, DAN THINKING ACROSS. PENELITIAN INI AKAN MENGKAJI BAGAIMANA CAPABILITY DYNAMIC GOVENRNANCE DALAM PEMERINTAHAN KALURAHAN SUMBERMULYO DALAM MENCAPAI DESA PERTAMA YANG MENCAPAI HERD IMMUNITY DI KABUPATEN BANTUL, KOTA YOGYAKARTA. HERD IMMUNITY YANG DIMAKSUT DALAM PENELITIAN INI ADALAH KETERCAPAIAN PENGADAAN DAN PEMBERIAN VAKSIN COVID-19 PADA MASYARAKAT MERUPAKAN SALAH SATU WUJUD DARI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PADA PENYEBARAN VIRUS DIMASA PANDEMI COVID-19. UNTUK DAPAT KEMBALI DALAM HIDUP NORMAL DENGAN KEBIASAAN BARU DAN AKTIVITAS EKONOMI BISA BERGERAK KEMBALI, SETIDAKNYA SUDAH 80% WARGA YANG MELAKUKAN VAKSINASI. HASIL PENELITIAN MENYIMPULKAN BAHWA DYNAMIC GOVERNANCE DI KALURAHAN SUMBERMULYO YANG DITENTUKAN BERDASARKAN TIGA INDIKATOR, YAITU THINKING AHEAD, THINGKING AGAIN, DAN THINKING ACROSS TELAH BERJALAN DENGAN BAIK. HAL TERSEBUT DITUNJUKAN DENGAN BERJALANNYA PROGRAM PENANGANAN COVID-19 DI KALURAHAN SUMBERMULYO YANG BERJALAN DENGAN BAIK, DAN TERATASINYA MASALAH-MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PANDEMIC TERSEBUT. MESKIPUN UNTUK MASALAH PEREKONOMIAN, DI KALURAHAN SUMBERMULYO BELUM DAPAT BERJALAN MAKSIMAL TETAPI UNTUK JANGKA PANJANGNYA PEMERINTAH KALURAHAN SUMBERMULYO TELAH MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN BERBAGAI PIHAK TERKAIT PENINGKATAN PEREKONOMIAN WARGA MASYARAKAT. HASIL PENELITIAN JUGA MENYIMPULKAN BAHWA HERD IMMUNITY DI KALURAHAN SUMBERMULYO TELAH BERJALAN DENGAN BAIK, HAL TERSEBUT DITUNJUKAN DENGAN BANYAKNYA WARGA YANG TELAH MELAKUKAN VAKSINASI BAIK ITU TAHAP 1, TAHAP 2, DAN TAHAP 3 ATAU BOOSTER TELAH MENCAPAI LEBIH DARI 90%. TINGGINYA KETERCAPAIAN WARGA YANG TELAH MELAKUKAN VAKSINASI MENUNJUKAN BAHWA HERD IMMUNITY DI KALURAHAN SUMBERMULYO TELAH TERPENUHI, SEHINGGA WARGA MASYARAKAT SUDAH DAPAT BERAKTIVITAS SEPERTI SEBELUM ADA PANDEMIC, DAN MENGEMBALIKAN PERGERAKAN PEREKONOMIAN, SEPERTI SEBELUMNYA. MESKIPUN UNTUK PEREKONOMIAN TIDAK DAPAT LANGSUNG KEMBALI DALAM JANGKA PENDEK. OLEH KARENA ITU PEMERINTAH MAUPUN WARGA MASYARAKAT HARUS BEKERJASAMA UNTUK MELAKUKAN KOORDINASI DAN STRATEGI-STRATEGI TERKAIT DENGAN PENINGKATAN PEREKONOMIAN KEMBALI.