PERAN ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA PENGURUS/AKTIF DALAM ORGANISASI DI FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

Organisasai kemahasiswaan dimanfaatkan untuk mengembangkan penalaran, keilmuan, minat, kegemaran mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat aktif berorganisasi yang bertujuan untuk memperluas wawasan, ilmu dan pengetahuan serta membentuk kepribadian mahasiswa. Dengan manfaat yang dapat diperoleh dari organisasi, pada kenyatannya tidak semua mahasiswa tertarik untuk aktif dalam organisasi, tidak sedikit mahasiswa yang menganggap organisasi hanya sebagai tempat untuk menyibukkan diri sehingga dapat menghambat kuliah, banyak juga mahasiswa bergabung dengan organisasi karena ikut-ikutan agar terkenal sehingga mengakibatkannya sulit untuk aktif dalam organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui organisasi apa saja yang diikuti mahasiswa FAI dan alasannya mengikuti organisasi, serta mendeskripsikan peran organisasi dalam meningkatkan rasa percaya diri mahasiswa dan kendala yang dialami mahasiswa selama mengikuti organisasi. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi, teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah enam mahasiswa dari 3 jurusan yang berbeda di Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Keikutsertaan mahasiswa dalam suatu organisasi dapat meningkatkan rasa percaya diri yang dimilikinya. Organisasi memiliki peran dalam meningkatkan rasa percaya diri mahasiswa karena organisasi dapat mendorong mahasiswa untuk menjadi pribadi yang percaya diri, berani menghadapi tantangan. (2) Mahasiswa FAI UMY aktif dalam organisasi baik internal maupun eksternal kampus dan alasan mahasiswa mengikuti organisasi yaitu agar dapat bersosialisasi dengan masyarakat, mengembangkan soft skill dan mengisi waktu luang. (3) Hambatan yang dialami mahasiswa dalam mengikuti organisasi yaitu hambatan dalam mengelola waktu, hambatan dalam komunikasi, dan hambatan dari sumber daya manusia.