STUDI FENOMENOLOGI : PENGALAMAN BPBD DALAM TANGGAP DARURAT BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN KULON PROGO

PENDAHULUAN : TINGGINYA ANGKA KEJADIAN TANAH LONGSOR MENYEBABKAN DAMPAK YANG MERUGIKAN MASYARAKAT BERUPA KERUSAKAN FISIK, SOSIAL, LINGKUNGAN HINGGA PADA PSIKOLOGIS. KEJADIAN TANAH LONGSOR PERLU DICEGAH DENGAN CEPAT, TANGGAP DAN TEPAT. BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) MERUPAKAN SALAH SATU ORGANISASI YANG TEPAT DALAM PROSES TANGGAP DARURAT

TUJUAN PENELITIAN : UNTUK MENGEKSPLORASI SECARA MENDALAM PENGALAMAN BPBD DALAM TANGGAP DARURAT TANAH LONGSOR DI KABUPATEN KULON PROGO

METODE PENELITIAN : PENELITIAN INI MERUPAKAN PENELITIAN KUALITATIF DENGAN PENDEKATAN FENOMENOLOGI YANG DILAKUKAN PADA DI BPBD KULON PROGO. PENGUMPULAN DATA MENGGUNAKAN WAWANCARA SEMI TERSTRUKTUR. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLE MENGGUNAKAN SNAWBALL SAMPLING. PARTISIPAN DALAM PENELITIAN INI YAITU TIM ANGGOTA TRC YANG TERCATAT SEBAGAI ANGGOTA AKTIF KULON PROGO DAN YANG MEMILIKI PENGALAMAN MINIMAL 1 TAHUN DALAM TANGGAP DARURAT

HASIL PENELITIAN : PENELITI MENEMUKAN 4 TEMA YAITU PROSES TRC MENERIMA INFORMASI KEJADIAN TANAH LONGSOR, KEGIATAN TRC SAAT TANGGAP DARURAT TANAH LONGSOR, HAMBATAN YANG DIALAMI ANGGOTA TRC DI LAPANGAN DAN PERASAAN YANG DIRASAKAN TIM TRC SAAT TANGGAP DARURAT TANAH LONGSOR

KESIMPULAN : KESIMPULAN PENELITIAN INI ADALAH PROSES TRC MENERIMA INFORMASI KEJADIAN TANAH LONGSOR MELALUI MEDIA KOMUNIKASI, ISI LAPORAN DAN SUMBER INFORMASI. KEGIATAN TRC SAAT TANGGAP DARURAT BERUPA ASSESMENT, KERJASAMA DAN PENGGUNAAN KENDARAAN DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM TANGGAP DARURAT. HAMBATAN YANG TERJADI SAAT TANGGAP DARURAT ADALAH KESULITAN SINYAL, JALAN YANG LICIN DAN ALAT BERAT TIDAK SAMPAI KE LOKASI. PERASAAN YANG DIRASAKAN TIM TRC SAAT MELAKUKAN TANGGAP DARURAT TANAH LONGSOR ADALAH PERASAAN SEDIH KETIKA MELIHAT DAMPAK BENCANA DAN PERASAAN KASIHAN KETIKA TANGGAP DARURAT.