RIA ARIANI (2022) KAJIAN FISIO-MORFOLOGI KEDELAI PADA BERBAGAI PROPORSI POPULASI TUMPANGSARI DENGAN JAGUNG. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (652kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (125kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (215kB)
Bab I.pdf
Download (224kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (228kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (448kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (520kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (95kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (334kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (632kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Produktivitas kedelai di Indonesia hanya mencapai 1,4 ton/ha dari potensi hasil 2- 2,2 ton/ha dipengaruhi oleh sistem tanam monokultur sehingga mengakibatkan proses fisiologi tanaman kurang maksimal. Kedelai berpotensi baik ditumpangsarikan dengan jagung, karena karakteristik fisio-morfologinya berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan proporsi populasi yang tepat pada tumpangsari kedelai dengan jagung berdasarkan respon fisio-morfologinya. Penelitian ini dilakukan di Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta pada bulan Mei – Agustus 2021. Penelitian ini dilakukan dengan metode percobaan, rancangan perlakuan faktor tunggal dan disusun dalam rancangan lapangan single plot. Perlakuan yang diujikan yaitu monokultur kedelai, proporsi populasi tumpangsari dengan jagung 2:1, 3:1, 4:1 dan 5:1. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, kandungan klorofil, kerapatan dan ukuran stomata, jumlah polong per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, indeks panen dan hasil kedelai. Hasil penelitian menunjukkan tumpangsari kedelai dengan jagung 3:1 merupakan proporsi yang tepat karena jumlah polong dan bobot biji per tanaman yang tidak berbeda nyata dengan monokultur, serta nilai NKL > 1 yang berarti efektif untuk meningkatkan produktivitas kedelai tumpangsari. Tumpangsari dengan deret penggantian proporsi 3:1 dapat diterapkan oleh petani karena berpotensi meningkatkan hasil dan produktivitas berdasarkan aspek fisio-morfologi.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | CORN INTERCROPPING, PHYSIO-MORPHOLOGY, SOLE CROPPING, SOYBEAN INTERCROPPING |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroteknologi S1 |
Depositing User: | Eko Kurnawan |
Date Deposited: | 01 Sep 2022 03:49 |
Last Modified: | 01 Sep 2022 03:49 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/34509 |