EFEKTIVITAS MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SINGKONG RENEK PADA TUMPANG SARI KEDELAI EDAMAME BER-RHIZOBIUM SP. DENGAN BERBAGAI UMUR TANAM

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji efektivitas mikoriza terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman singkong Renek bermikoriza yang di tanam bersama dengan kedelai Edamame ber-Rhizobium sp. inokulum indigenous Formula Nano dan menentukan saat umur tanam yang paling tepat penyisipan kedelai Edamame ber-Rhizobium sp. inokulum Indigenous Formula Nano untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Penelitian ini dilakukan di lahan menggunakan rancangan perlakuan faktor tunggal yang disusun dalam bentuk Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari empat perlakuan yaitu, monokultur, tumpang sari umur 0 HST, 2 MST, dan 4 MST singkong Renek dengan tanaman kedelai Edamame ber-Rhizobium sp. formula Nano. Parameter yang di amati meliputi, perkembangan mikoriza, pertumbuhan dan perkembangan tanaman singkong renek dan hasil tanaman singkong Renek. Data dianalisis menggunakan analysis of variance dengan α 5% kemudian dilanjut pengujian Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) jika berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukkan mikoriza berpegaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman singkong Renek. Umur tanam yang paling tepat penyisipan kedelai Edamame ber-Rhizobium sp. inokulum Indigenous formula Nano yaitu pada hasil peneletian 2 MST yang memberikan pengaruh terbaik pada panjang akar (38,70 cm), berat segar akar (45,80 gram), berat kering akar (2,66 gram). Hal tersebut dengan memperhatikan persaingan unsur hara P hasil aktivitas mikoriza dengan unsur hara N hasil aktivitas Rhizobium sp. Waktu tanam yang efektif dan efisien dalam penggunaan lahan pada tumpangsari singkong Renek bermikoriza dengan kedelai Edamame ber-Rhizobium sp yaitu pada perlakuan tumpang sari 4 MST yang memiliki Nilai Kesetaraan Lahan (NKL) sebesar 1,56 yang memiliki angka >1. Hal ini menggambarkan bahwa untuk mendapatkan hasil atau produksi yang sama dengan 1 hektar diperlukan 1,56 hektar pertanaman secara monokultur.