ENGLISH TEACHERS' PERCEPTION ON THE LIMITED FACE-TO-FACE MEETING DURING COVID-19 PANDEMIC AT JUNIOR HIGH SCHOOLS IN SEMANU

PASCA PROGRAM VAKSINASI, TINGKAT PENEGAKAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA MENGALAMI PENURUNAN MENJADI LEVEL DUA. PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA MENGIZINKAN SEMUA SEKOLAH UNTUK MELAKSANAKAN PERTEMUAN TATAP MUKA TERBATAS. NAMUN, PIHAK SEKOLAH YANG INGIN MELAKSANAKAN PERTEMUAN TATAP MUKA TERBATAS HARUS MEMATUHI PROTOKOL KESEHATAN DAN BEBERAPA KEBIJAKAN SEPERTI JUMLAH SISWA, DAN DURASI PEMBELAJAR. PERTEMUAN TATAP MUKA TERBATAS DIHARAPKAN MENJADI SOLUSI UNTUK MEMINIMALISIR PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN ONLINE. PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MENGETAHUI BAGAIMANA GURU BAHASA INGGRIS MENERAPKAN PEMBELAJARAN OFFLINE DAN ONLINE SERTA MENGIDENTIFIKASI TANTANGAN YANG DIHADAPI GURU BAHASA INGGRIS DALAM PEMBELAJARAN OFFLINE DAN ONLINE PADA PERTEMUAN TATAP MUKA TERBATAS DI SMP NEGERI SEMANU. PENELITIAN INI MENGGUNAKAN METODE KUALITATIF DENGAN MEWAWANCARAI 5 (LIMA) GURU BAHASA INGGRIS. TEMUAN PENELITIAN MENUNJUKKAN BAHWA GURU BAHASA INGGRIS MENGAJAR MENGIKUTI KEBIJAKAN PEMBELAJARAN. MULAI DARI JADWAL PEMBELAJARAN, MATERI PEMBELAJARAN, DAN TUGAS YANG DIBUAT DAN DISESUAIKAN DENGAN PEMBELAJARAN ONLINE DAN OFFLINE. GURU BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN FLIPPED LEARNING DAN LECTURING DI KELAS SEDANGKAN PEMBELAJARAN ONLINE MENGGUNAKAN GOOGLE CLASSROOM DAN WHATSAPP SEBAGAI PLATFORM PEMBELAJARAN. GURU JUGA MEMBERIKAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN BAGI SISWA. TANTANGAN YANG DIHADAPI OLEH GURU BAHASA INGGRIS DALAM PERTEMUAN TATAP MUKA TERBATAS INI BERASAL DARI TIGA FAKTOR. FAKTOR PERTAMA ADALAH FASILITAS TERKAIT KONEKSI INTERNET DAN GADGET YANG TIDAK MENDUKUNG. FAKTOR KEDUA ADALAH PERILAKU SISWA DIANTARANYA MENINGKATNYA KETIDAKJUJURAN, RENDAHNYA PARTISIPASI, DAN KESULITAN DALAM MENGINGATKAN SIKAP BURUK DALAM PEMBELAJARAN ONLINE. FAKTOR TERAKHIR ADALAH KEBIJAKAN PERTEMUAN TATAP MUKA YANG BERDURASI 30 MENIT YANG MEMBUAT PERTEMUAN TATAP MUKA TIDAK EFEKTIF.