PENENTUAN NILAI KALOR BAHAN BAKAR GAS (LPG) EKSPERIMENTAL DENGAN VARIASI DEBIT LPG 0,1; 0,2; DAN 0,3 LPM DAN VARIASI UDARA BERLEBIH 0% HINGGA 60%

KALORIMETER ADALAH SUATU ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN DALAM MENENTUKAN BESARNYA NILAI KALOR PADA BAHAN BAKAR FASE GAS. PENGUKURAN NILAI KALOR INI MENGGUNAKAN JENIS KALORIMETER ALIRAN. PRINSIP KERJA KALORIMETER IALAH DENGAN MENGETAHUI NILAI PERPINDAHAN KALOR SUATU ZAT DENGAN PERANTARA AIR SEHINGGA DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENENTUKAN NILAI KALOR BAHAN BAKAR TERSEBUT. ALAT KALORIMETER ALIRAN DAPAT DIOPERASIKAN DENGAN SISTEM EXCESS AIR (PEMBAKARAN DENGAN UDARA BERLEBIH) DAN PENGGUNAAN AIR SEBAGAI PENYERAP PANAS. BAHAN BAKAR UNTUK PEMBAKARAN MENGGUNAKAN LIQUEFIED PETROLEUM GAS (LPG). TUJUAN DARI PENELITIAN INI YAITU UNTUK MENDAPATKAN NILAI KALOR LPG SECARA EKSPERIMENTAL YANG DIBANDINGKAN DENGAN NILAI KALOR TEORITIK LPG.
PENELITIAN INI MENGGUNAKAN DEBIT GAS LPG 0,1; 0,2; 0,3 LPM DAN VARIASI UDARA BERLEBIH (EA) MULAI DARI 0% (UDARA STOIKIOMETRI), 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, DAN 60%. UNTUK BAHAN BAKAR GAS LPG DIASUMSIKAN SEBAGAI GAS PROPANA. PEMBAKARAN YANG TERJADI BERLANGSUNG KONSTAN, NILAI KALOR YANG TERBUANG DIABAIKAN DAN ALIRAN AIR YANG MASUK KE TABUNG PEMBAKARAN TIDAK BERUBAH FASE. BERDASARKAN PENGGUNAAN VARIASI EA PADA PENELITIAN INI DAPAT MENGETAHUI TITIK OPTIMAL NILAI KALOR LPG YANG MENDEKATI NILAI KALOR LPG SECARA TEORITIK SERTA DAPAT MENGETAHUI BESARNYA NILAI EFISIENSI YANG DIDAPAT DARI ALAT KALORIMETER ALIRAN SEHINGGA DAPAT DIJADIKAN REFERENSI DALAM MENGUKUR GAS SELAIN LPG.
HASIL PERHITUNGAN PADA PENGUJIAN KALORIMETER ALIRAN, DIDAPAT NILAI KALOR EKSPERIMENTAL DAN EFISIENSI KALORIMETER ALIRAN MEMILIKI HASIL NILAI YANG MENDEKATI NILAI TEORITIK LPG YAITU PADA EA 50% PADA DEBIT LPG 0,2 SEBESAR 48.583,12 KJ/KG DAN 101.43%. NAMUN PADA VARIASI EA 60%, NILAI KALOR EKSPERIMENTAL DAN EFISIENSI MENGALAMI PENURUNAN NILAI YAITU SEBESAR 30.478,67 KJ/KG DAN 62,61%. DAPAT DISIMPULKAN BAHWA UNTUK MEMAKSIMALKAN NILAI KALOR EKSPERIMENTAL GAS LPG YANG MENDEKATI NILAI TEORITIK DAN EFISIENSI ALAT DIBUTUHKAN ADANYA PERBANDINGAN JUMLAH DEBIT GAS BAHAN BAKAR, DEBIT UDARA, DAN DEBIT AIR SECARA TEPAT DAN PROPORSIONAL SEHINGGA PENCAMPURAN REAKSI PEMBAKARAN DAPAT TERBAKAR HABIS SECARA OPTIMAL.