ANALISIS KEPATUHAN SYARIAH DALAM PEMBIAYAAN BERBASIS MURABAHAH PADA BANK SYARIAH INDONESIA (BSI) DI KANTOR CABANG BANK SYARIAH INDONESIA KUSUMANEGARA DAN KANTOR CABANG BANK SYARIAH INDONESIA TERBAN YOGYAKARTA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan syariah nasabah dalam produk pembiayaan berbasis murabahah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Untuk mengetahui kendala-kendala yang terdapat pada pembiayaan produk berbasis murabahah pada Bank Syariah Indonesia (BSI), Untuk mengukur tingkat kepatuhan syariah pada Bank Syariah Indonesia (BSI) di Kantor Cabang Bank Syariah Indonesia Kusumanegara dan Kantor Cabang Bank Syariah Indonesia Terban Yogyakarta terhadap proses pembiayaan murabahah pada produk yang di sajikan di Bank Syariah Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk mendapatkan gambaran yang jelas terkait analisis kepatuhan syariah dalam pembiayaan berbasis murabahah pada Bank Syariah Indonesia (BSI) di Kantor Cabang Bank Syariah Indonesia Kusumanegara dan Kantor Cabang Bank Syariah Indonesia Terban Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang dilakukan yakni dengan wawancara, observasi langsung dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan syariah nasabah dalam produk pembiayaan berbasis murabahah di Bank Syariah Indonesia (BSI) ada 2 faktor yaitu faktor pertama adanya komunikasi antara pihak bank terhadap nasabah, faktor kedua yaitu adanya faktor kesiapan dan kebutuhan nasabah. Selanjutnya, kendala-kendala yang terjadi pada proses pembiayaan murabahah terhadap produk yang disajikan di Bank Syariah Indonesia (BSI) yaitu terdapat nasabah yang mengalami default atau tidak bisa membayar angsuran, adanya nasabah yang melakukan pelunasan lebih awal atas angsuran padahal belum jatuh tempo waktu pelunasan, akad murabahah yang digunakan sebagai pembiayaan modal kerja, pihak bank syariah belum mampu menyediakan barang dari produk pembiayaan terlebih dahulu kepada para nasabah sehingga pihak bank dapat melakukan penghindaran atas pajak berganda, dan terjadi 2 kali pengenaan pajak penjualan dikarenakan adanya 2 kali proses jual beli. Lalu,Tingkat kepatuhan syariah pada Bank Syariah Indonesia (BSI) di Kantor Cabang Bank Syariah Indonesia Kusumaengara dan Kantor Cabang Bank Syariah Indonesia Terban Yogyakarta terhadap proses pembiayaan murabahah pada produk yang disajikan di Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami peningkatan dikarenakan 95% nasabah Bank Syariah Indonesia sudah dikatakan dapat mematuhi syarat beserta ketentuan yang berlaku di dalam proses transaksi terhadap produk pembiayaan murabahah dibanding dengan nasabah yang mengalami default atau tidak bisa membayar angsuran alias nasabah tersebut mengalami gagal bayar yaitu sebesar 5%. Dengan adanya presentase peningkatan kepatuhan syariah nasabah terhadap produk pembiayaan murabahah di Bank Syariah Indonesia, maka tingkat kesehatan Bank Syariah Indonesia mengalami peningkatan dalam hal menjalankan kinerja operasional dan menurunkan risiko gagal bayar dan risiko lainnya secara produktif pada produk pembiayaan murabahah.