MODEL SERVANT LEADERSHIP PADA LEMBAGA MUHAMMADIYAH COVID-19 COMMAND CENTER PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH D. I. YOGYAKARTA

Dalam era demokrasi, kepemimpinan suatu lembaga akan selalu menjadi sorotan publik, dikarenakan bahwa akibat krisis kepemimpnan, banyak orang yang menderita, banyak yang tidak dapat menikmati hidup dalam pekerjaannya, dan banyak biaya yang dikeluarkan untuk mengobati sakit emosional di tempat kerjanya. Dengan rumusan masalah bagaimana penerapan servant leadership dalam lembaga Muhammadiyah Covid-19 Command Center Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap internal tim lembaga, maka penelitian ini membedah tentang bagaimana teori dan praktik servant leadership sebagai gaya kepemimpinan yang sedang menjadi trend di berbagai organisasi masyarakat sipil maupun pemerintahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan data wawancara dan observasi personalia MCCC PWM DIY sebagai sumber primer dan data dokumentatif sebagai sumber sekunder. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dan observasi kepada Ketua, Sekretaris, Bendahara dan tiga Koordinator Divisi yang ada di MCCC PWM DIY. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ketua dan segala tim MCCC PWM DIY yang pernah memimpin telah menerapkan semua indikator teoritis dari servant leadership itu sendiri. Dan dengan praktik tersebut, memberikan pengaruh terhadap progresifitas anggota MCCC PWM DIY dalam menjalankan tugasnya. Di samping karena memang anggota MCCC PWM DIY sudah terbiasa bergerak dalam bidang kerelawanan dan Muhammadiyah sebagai organisasi induk sudah memiliki budaya organisasi pelayanan serta cara kerja kolektif kolegial yang mengakar. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merumuskan beberapa rekomendasi yang diajukan kepada berbagai pihak. Salah satu rekomendasi yang diberikan adalah kepada organisasi lain, khususnya dalam tubuh Muhammadiyah untuk bisa menerapkan servant leadership dengan menjadikan penelitian ini sebagai blue print akademis.