EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUUM L.) DI KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

Hasil panen cabai merah di Kecamatan Sirampog pada tahun 2019 mencapai 1.536 kwintal denga luas panen 36 hektar. Penelitian yang berjudul “Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annuum L.) Di Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes Jawa Tengah”. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menetapkan karakteristik lahan dan menetapkan kesesuaian lahan pertanian bukan sawah untuk tanaman cabai merah di Kecamatan Sirampog. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2022 hingga bulan Juli 2022. Data pada penelitian ini didapatkan dengan menggunkan metode survey, data dianalisis dengan metode matching (pencocokan) untuk mengevaluasi tingkat kesesuaian lahan dan menggunakan metode weight factor matching dalam mencocokkan karakteristiklahan pertanian bukan sawah di Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes untuk tanaman cabai merah. Hasil analisis laboratorium dan lapangan menunjukkan bahwa lahan pertanian bukan sawah di Kecamatan Sirampog memiliki drainase dengan kategori sedang dan agak terhambat, memiliki tekstur lempung dan lempung berpasir, kedalaman efektifnya dalam, memiliki kapasitas tukar kation (KTK) rendah hingga sedang, kejenuhan basanya (KB) sedang hingga sangat tinggi, pHnya masam, kandungan C-Organiknya tinggi, N total sedang, kandungan P dan K sangat rendah, tidak termasuk daerah rawan banjir tetapi termasuk daerah rawan erosi. Kesesuaian aktual desa Batursari pada ketinggian 1.000 dan 1.400 mdpl, desa Dawuhan 1.000 dan 1.200 mdpl, desa Igirklanceng 1.200, 1.400 dan 1.600 mdpl serta desa Wanareja 800 mdpl kelasnya adalah N (tidak sesuai), sedangkan desa Batursari pada ketinggian 1.200 mdpl, desa Dawuhan 1.400 dan 1.600 mdpl, desa Wanareja 1.000, 1.200 dan 1.400 mdpl kelasnya S3 (sesuai marjinal) dengan faktor pembatas curah hujan, tekstur, bahan kasar, pH, P, K, persentase kelerangan dan bahaya erosi. Sedangkan kesesuaian lahan potensialnya desa Batursari ketinggian 1.400 mdpl, Dawuhan 1.000 dan 1.200 mdpl, Igirklanceng 1.200 dan 1.600 mdpl, Wanareja 800 mdpl kelasnya N (tidak sesuai) sedangkan Batursari 1.000, 1.200 mdpl, Dawuhan 1.600 mdpl, Igirklanceng 1.400 mdpl kelasnya S3 (sesuai marjinal) serta Dawuhan 1.400 mdpl, Wanareja 1.000, 1.200 dan 1.400 mdpl kelasnya S2 (cukup sesuai) dengan usaha perbaikan pembuatan drainase, pemupukan P dan K, penambahan dolomit, pembuatan teras secara selang seling dan tanaman sejajar kontur.