PENGARUH PENGGANTIAN FILLER LIMBAH GERABAH KASONGAN PADA CAMPURAN AC-WC TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL

Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) merupakan lapisan yang letaknya paling atas dari semua jenis lapis aspal beton. Bahan penyusun AC-WC terdiri dari aspal, agregat kasar, agregat halus dan filler yang dicampur dan dipadatkan pada suhu panas tertentu. Material filler yang sering digunakan banyak menggunakan tambahan semen akan tetapi dibeberapa daerah harganya relatif mahal. Di daerah Kabupaten Bantul terdapat tempat pembuatan kerajinan gerabah lebih tepatnya di desa wisata Kasongan. Para pengrajin memproduksi kerajinan gerabah yang terbuat dari tanah liat dalam proses pembuatannya menghasilkan limbah yang tidak terpakai. Dari potensi tersebut, maka dilakukan penelitian guna memaksimalkan pemanfaatan sisa produksi gerabah yang sudah tidak terpakai tersebut sebagai filler pengganti pada campuran AC-WC. Metode yang digunakan dengan pengujian Marshall guna mengkaji karakteristik terhadap pengaruh penggantian limbah gerabah sebagai filler pada campuran AC-WC dengan variasi 0%, 50% dan 100%. Bahan pengikat menggunakan aspal penetrasi 60/70 dengan kadar aspal 5%, 5,5% dan 6% pada setiap variasi kadar filler. Dari hasil pengujian tidak didapat kadar aspal optimumnya pada penggantian filler gerabah 50% maupun 100%, namun terdapat satu campuran yang cukup baik dan mendekati syarat karakteristik Marshall. Hasil campuran yang cukup baik tersebut terdapat pada variasi filler gerabah 100% dengan kadar aspal 6%. Dengan nilai Density 2,166 gr/cc, VFA 58,00%, VIM 9,18%, VMA 21,86%, Stabilitas 1517,33 kg, Flow 3,7 mm dan MQ 410,21 kg/mm. Kriteria VIM dan VFA saja yang tidak masuk spesifikasi adapun penyebabnya karena beberapa faktor seperti proses mencampurkan filler limbah gerabah, pemadatan, dan kadar aspal.