RAHMI SARI UTAMI (2022) PENGARUH MACAM VARIETAS PADI LOKAL DAN MACAM PENGAIRAN TERHADAP IKLIM MIKRO SAWAH. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (266kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (37kB)
Bab I.pdf
Download (19kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (95kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (136kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (12kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (88kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract
SALAH SATU FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN KONDISI IKLIM MIKRO PADA SETIAP TANAMAN YAITU PERBEDAAN LUAS TAJUK TANAMAN PADA SETIAP VARIETAS SERTA PENGAIRAN YANG DITERAPKAN. OLEH KARENA ITU PENELITIAN INI DILAKSANAKAN BERTUJUAN UNTUK MENENTUKAN PENGARUH DARI MACAM VARIETAS PADI LOKAL DAN PENERAPAN BEBERAPA SISTEM IRIGASI BERSELANG ATAU SYSTEM OF RICE INTESIFICATION (SRI) TERHADAP FAKTOR IKLIM MIKRO SAWAH. PENELITIAN MENGGUNAKAN EKSPERIMEN YANG DISUSUN PERCOBAAN 3X4 FAKTORIAL STRIP PLOT DENGAN MEMAKAI RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP (RAKL).
ADA TIGA TIPE SISTEM IRIGASI YANG DIGUNAKAN PADA PENELITIAN INI YAITU, PENGAIRAN KONVENSIONAL, PENGAIRAN 10 HARI DIGENANGI 5 HARI DIKERINGKAN, 7 HARI DIGENANGI 3 HARI DIKERINGKAN. SELAIN ITU JUGA DIGUNAKAN MACAM VARIETAS PADI LOKAL MELIPUTI VARIETAS ROJOLELE GENJAH, MENTHIK WANGI, MENTHIK SUSU, DAN CEMPO HITAM. ADAPUN PARAMETER-PARAMETER YANG DIGUNAKAN YAITU TEMPERATUR UDARA, KELEMBABAN UDARA, TEMPERATUR TANAH, INTESITAS CAHAYA MATAHARI, KETINGGIAN MUKA AIR, NILAI KOEFISIEN INTERSEPSI CAHAYA, DAN HASIL GABAH PER HEKTAR.
BERDASARKAN ANALISIS DATA YANG DILAKUKAN, DIPEROLEH HASIL BAHWA PARAMETER TEMPERATUR TANAH LEBIH TINGGI YANG DIPENGARUHI OLEH PENGAIRAN 10 HARI DIGENANGI 5 HARI DIKERINGKAN PADA FASE VEGETATIF AWAL, PEMBUNGAAN, DAN PENGAIRAN 7 HARI DIGENANGI 3 HARI DIKERINGKAN MEMPENGARUHI DI FASE PEMASAKAN BIJI. SELAIN ITU, TERDAPAT PULA PARAMETER KETINGGIAN MUKA AIR YANG DIPENGARUHI OLEH PENGAIRAN KONVESIONAL DENGAN MENUNJUKKAN TINGGI MUKA AIR LEBIH TINGGI PADA FASE VEGETATIF AWAL, VEGETATIF MAKSIMUM, PEMBUNGAAN, PEMBENTUKAN BIJI DAN PEMASAKAN BIJI. PENGAIRAN 10 HARI DIGENANGI 5 HARI DIKERINGKAN MEMBERIKAN RERATA HASIL GABAH PER HEKTAR TERTINGGI 5,04 T/HA. SEDANGKAN VARIETAS MENTHIK WANGI MERUPAKAN VARIETAS YANG MEMILIKI RERATA HASIL GABAH PER HEKTAR TERTINGGI 5,32 T/HA DIBANDINGKAN VARIETAS ROJOLELE GENJAH, MENTHIK SUSU, DAN CEMPO HITAM. DIHARAPKAN KEDEPANNYA PETANI DAPAT MENGGUNAKAN SISTEM IRIGASI BERSELANG 10 HARI DIGENANGI 5 HARI DIKERINGKAN KARENA DAPAT MEMBERIKAN SUHU YANG LEBIH OPTIMAL DIBANDINGKAN KONVENSIONAL SEHINGGA PERTUMBUHAN TANAMAN PADI MENJADI LEBIH BAIK.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION, LOCAL VARIETIES, MICRO ENVIRONMENTAL, CANOPY |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroteknologi S1 |
Depositing User: | M. Erdiansyah |
Date Deposited: | 18 Dec 2023 03:04 |
Last Modified: | 18 Dec 2023 03:04 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/35662 |