PENERAPAN PENDEKATAN RESTORATIVE JUSTICE DALAM PENYELESAIAN PERKARA TINDAK PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK DI DUNIA MAYA OLEH ANAK

Saat ini. seiring dengan adanya intemet dan teknologi informasi. hal tersebut telah melahirkan efek ganda sekaligus, yaitu mempermudah arcs informasi sekaligus mempercepat potensi kcjahatan. Di sisi lain. efek negatif dari kcmajuan teknologi informasi juga berkembartfnya kejahatan dunia maya seperti pencemaran nama balk. yang telah menjadi fenomcna signifikan dalam dua dekade terakhir.Saat ini. pencemaran nnama balk tidak bans a dilakukan okh orang dewasa mclainkan juga anak-anak di hawah umur. Penalitian ini bc'nujuan untuk untuk mengetahui dan mendeskripsikan penegakan hukum terhadap anak yang melanggar Pasal 27 ayat (1) clan Pasal 35 ayat (3) Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Infonnasi dan Transaksi Elektronik sena solusi bagi anak yang melanggar hukum datum UC ITE. Metode yang digunakan daalm penclitian ini adalah metode nonnatif dengan pcndekatan perundang-undangan annkonseptual. Sumbcr data yang digunakan berupa swnber data sekunder dengan bahan-bahan hukum primer. sekunder dan tersier. 'Iasil penelitian ini many impulkan bahwa I. Penegakan Ilukum Tcrhadap Anak Yang Melanggar Pasal 27 ayat (1 ) dan Pawl 45 ayat (3) Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Informasi Dan Transaksi EIcktronik harus menggunakan konsep Reitorative Justice melalui penerapan di% crsi. Diversi juga mcrupakan altcmatif terbaik penyelcsaian perkara Anak dari proses peradilan pidana ke proses di bar peradilan pidana yang bcnujuan untuk mencapai perdamaian antara korban dan Anak: Nlenyelesaikan perkara Anak di luar proses peradilan: Nlenghindarkan Anak dari perampasan kcmerdekaan: Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi: dan Menanamkan rasa tanggung ,ja‘sab kepada Anak.