PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH ABU TONGKOL JAGUNG SEBAGAI CAMPURAN SEMEN DAN PASIR PADA MORTAR

Berkembangnya pembangunan di bidang teknik sipil sangat didorong oleh perkembangan teknologi yang semakin inovatif agar meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Adapun metode yang dapat dilakukan dalam inovasi terhadap pembangunan infrastruktur salah satunya menggunakan material pengganti yaitu limbah pertanian. Pemanfaatan limbah pertanian juga merupakan cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan sekitar. Tanaman jagung adalah tanaman yang banyak dijumpai di seluruh pelosok nusantara dan hasilnya sangat melimpah. Tanaman jagung banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar makanan, kerajinan dan pakan ternak. Sedangkan untuk tongkol jagung dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar berupa arang (briket). Pada penelitian ini dilakukan pengujian kuat tekan mortar dengan variasi campuran pengganti semen 10%, 20%, 30% dan variasi campuran pengganti pasir 20%, 30%, 40%. Benda uji berbentuk kubus dengan dimensi 5 x 5 cm. Jumlah totsl benda uji adalah 54 buah mortar. Agregat halus berupa pasir yang digunakan disaring terlebih dahulu menggunakan saringan no.4 (4,75 cm). Dari hasil pengujian didapati bahwa dengan semakin tinggi variasi penambahan abu tongkol jagung pada mortar akan menyebabkan penurunan nilai kuat tekan pada mortar. Nilai kuat tekan optimal yaitu mortar 10% pengganti semen sebesar 24,02 MPa umur 7 hari dan nilai kuat tekan yang optimal yaitu mortar 20% pengganti agregat halus sebesar 21,96 MPa pada umur 28 hari.