UPAYA PENGURANGAN KECELAKAAN KERJA PADA PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT 8

Pembangunan di Indonesia saat ini telah berkembang pesat, terkhusus pembangunan industri dan konstruksi. Akan tetapi, dalam setiap pembangunan masih banyak terjadi kecelakaan kerja. Tercatat, pada tahun 2019 telah terjadi 116.411 kecelakaan kerja di Indonesia dengan 25.671 korban jiwa, 12.475 diantaranya mengalami luka berat dan 137.342 luka ringan, dengan kerugian senilai 254.779 juta rupiah. Hal ini membuktikan bahwa angka kecelakaan kerja di Indonesia masih tinggi, sehingga perlu diberikan perhatian khusus agar dapat ditanggulangi. Upaya pengurangan risiko kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan metode risk matriks guna mengetahui tingkat risiko pada pembangunan tersebut serta dengan melakukan analisis pengurangan kecelakaan kerja. Penelitian ini dilakukan pada pembangunan gedung Research Innovation Center of Muhammad Dasron Hamid yang berlokasi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil dari penelitian pada lokasi pembangunan tersebut tergolong memiliki tingkat “Risiko Rendah”, dari 8 komponen pekerjaan yang diukur, potensi risiko kecelakaan tinggi terjadi pada pekerjaan pondasi dengan indeks nilai 5,20 dan potensi risiko kecelakaan terendah adalah pekerjaan plumbing dengan indeks nilai 3,30. Hasil analisis menyeluruh yang didapatkan pada potensi risiko kecelakaan kerja memiliki skala 4,30. Upaya pengurangan risiko kecelakaan kerja yang berkategorikan “Risiko Rendah” dapat diatasi dengan menggunakan APD lengkap sesuai jenis komponen pekerjaan dan SOP (Standart Oprasional Prosedure) yang sudah ditetapkan.