APRILIA SAPTAPURI DWI NUGRAHANINGSIH (2006) CURAHAN WAKTU KERJA RUMAH TANGGA PETANI BURUH TENUN DI DUSUN GAMPLONG, SUMBERRAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN. S1 thesis, UNSPECIFIED.
PENDAHULUAN.pdf
Download (4MB)
pengesahan.pdf
Download (264kB)
INTISARI.pdf
Download (1MB)
BAB. I.pdf
Download (2MB)
BAB. II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (6MB)
BAB. III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
BAB. IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (7MB)
BAB. V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (21MB)
BAB. VI.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only
Download (747kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only
Download (12MB)
Abstract
Penelitian ini dilakukan di Dusun Gamplong, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman. penelitian bertujuan untuk mengetahui alasan petani menjadi buruh tenun, curahan waktu kerja, hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi curahan waktu kerja pada industri tenun, produktivitas tenaga kerja dan kontribusi pendapatan buruh tenun terhadap pendapatan total rumah tangga petani. Responden diambil seen proporsional random sampling dengan yaitu rumah tangga petani buruh tenun yang mengusahakan usahatani dan industri tenun dengan pola kerja putting out sebanyak 40 responden. Pola kerja putting out memungkinkan anggota keluarga yang lain ikut terlibat dalam industri tenun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas industri rumah tangga tenun ini merupakan usaha turun temurun. Dalam mengusahakan tenun, ayah dengan kepemilikan lahan lebih luas dilatar beIakangi adanya kepemilikan alat, alasan ibu lahan luas untuk meningkatkan pendapatan, sedangkan alasan ayah dan ibu dengan kepemilikan lahan lebih sempit dalam mengusahakan tenun adalah untuk meningkatkan pendapatan. Alasan anak laki-laki dan perempuan baik dari lahan luas maupun sempit adalah mengisi waktu luang, karena menganggur. Curahan waktu petani lahan luas pada industri tenun adalah, 485 jam/musim, untuk ayah, 581,8 jam/musim untuk ibu, 426,3 jam/musim untuk anak laki-laki dan 687,8 jam/musim untuk anak perempuan Sedangkan curahan waktu untuk petani lahan lebih sempit pada industri tenun adalah 649,17 jam/musim untuk ayah, 754,46 jam/musim untuk ibu, 598,44 jam/musim untuk anak laki-laki dan 766,56 jam/musim untuk anak perempuan. Hubungan curahan waktu kerja tenun dengan faktor-faktor yang mempengaruhi diperoleh dengan menggunakan analisis korelasi rank Spearman. Hasil analisis diketahui bahwa jumlah anggota keluarga, luas lahan, pendapatan usahatani, waktu usahatani mempunyai hubungan yang negatif, sedangkan penerimaan tenun mempunyai hubungan yang positif. Faktor umur mempunyai hubungan yang negatif untuk ibu dan anak, sedangkan ayah mempunyai hubungan yang positif. Pendidikan untuk orang tua mempunyai hubungan yang negatif, sedangkan anak memiliki hubungan yang positif. Faktor pengalaman orang tua mempunyai hubungan yang positif, sedangkan untuk anak memiliki hubungan yang negatif Produktivitas tenaga kerja buruh tenun pada industri tenun sebesar Rp. 1.604,64 untuk lahan luas dan Rp. 1.659,50 untuk lahan sempit. Kontribusi pendapatan buruh tenun pada pendapatan total petani adalah 81,38% untuk lahan luas dan 94,27% untuk lahan sempit.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | the spent working time, weaver, worker's productivity, contribution of weaving income |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis S1 |
Depositing User: | M. Erdiansyah |
Date Deposited: | 11 Jan 2023 01:45 |
Last Modified: | 27 Dec 2023 05:47 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/36152 |