ANZILA WIDYA CHAIRUNNISA (2023) PERBEDAAN JUMLAH PERLEKATAN BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS ANTARA NANOFILLER KOMPOSIT, NANOSISAL KOMPOSIT, NANOSISAL KOMPOSIT DENGAN COUPLING AGENT. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (422kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (144kB)
Bab I.pdf
Download (239kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (528kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (447kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (584kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (30kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (166kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (878kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (282kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Latar belakang: Resin komposit merupakan bahan restorasi yang sering digunakan dalam kedokteran gigi karena resin komposit terbuat dari bahan yang sesuai dengan warna alami gigiSalah satu kelemahan dari resin komposit adalah terjadinya polimerasi shrinkage. Pengerutan pada saat proses polimerisasi ini menjadikan adanya kebocoran mikro dan marginal gap sehingga terjadi karies sekunder. Perlekatan bakteri streptococcus mutans yang menjadi penyebab karies dipengaruhi karena pH saliva rendah sekitar 4,5-5,5 dan kekasaran permukaan resin komposit. Upaya untuk mencegah karies sekunder adalah dengan memilih bahan tumpatan yang baik, dapat mengatasi masalah kebocoran mikro, dan menyediakan aktivitas antibakteri pada bahan tumpatan. Salah satu resin komposit dengan komposisi filler terbuat dari serat alam sisal yang berukuran nano disebut dengan nanosisal komposit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perlekatan bakteri streptococcus mutans antara nanofiller komposit, nanosisal komposit, nanosisal komposit dengan coupling agent.Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah experimental laboratoris. Jumlah sampel sebanyak 4 sampel setiap kelompok dengan total seluruh sampel yaitu 12 sampel. Sampel berbentuk silinder berukuran 1 mm x 4 mm. Sampel yang telah direndam pada saliva kemudian dimasukkan kedalam 5 ml kultur bakteri streptococcus mutans pada media cair BHI. Media yang terdapat streptococcus mutans diencerkan sampai 10-3 kemudian diambil sebanyak 0,1 ml untuk dimasukkan pada media BHI agar dan diratakan dengan spreader yang steril serta dilakukan inkubasi dengan suhu 37?C selama 48 jam. Perhitungan jumlah bakteri menggunakan hand tally counter, kemudian dilakukan uji One Way Anova apabila memenuhi syarat.Hasil: Hasil uji One Way Anova menunjukkan nilai p=0,004 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok sampel. Sedangkan untuk uji lanjutan Post Hoc Least Significant Differences (LSD) antara kelompok nanosisal dan nanosisal dengan coupling agent hasil menunjukkan p kurang dari 0 coupling agent dengan nanofiller memiliki hasil nilai signifikansi p > 0,05 yang berarti tidak ada perbedaan secara bermakna.Kesimpulan: Adanya perlekatan bakteri streptococcus mutans pada resin komposit nanosisal lebih sedikit dibandingkan dengan nanosisal dengan coupling agent, dan nanofiller Z350XT menunjukkan adanya kandungan antibakteri yang lebih tinggi pada tumpatan yang berasal dari tanaman sisal
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | nanosisal composite resin, streptococcus mutans bacteria attachment, sisal |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran Gigi S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 19 Aug 2023 03:44 |
Last Modified: | 19 Aug 2023 03:44 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/36342 |