POLA KOMUNIKASI DALAM INTERAKSI KONFLIK PERNIKAHAN JANDA-DUDA DI YOGYAKARTA

Dalam pernikahan antara suami dan istri memiliki ikatan lahir batin untuk saling menjaga dan dapat hidup bersama. Apabila dalam pernikahan tersebut tidak ada rasa kebersamaan, rasa adanya hubungan lahir dan batin salah satu dari keduanya, maka perkawinan dapat menimbulkan berbagai masalah dalam membangun sebuah keluarga, dan bahkan bisa berakhir dengan perceraian. Kehidupan pernikahan janda dan duda lebih kompleks daripada kehidupan pernikahan pertama yang dialami seseorang. Terlebih setiap orang membawa sudut pandang yang berbeda ditambah pengalaman pernikahan sebelumnya yang tidak diposisikan dan ditangani dengan baik, maka akan menimbulkan masalah dalam pernikahan mereka saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola komunikasi dalam interaksi konflik pernikahan janda-duda di Yogyakarta. Narasumber pada penelitian ini, yaitu 2 pasangan yang pernah menyandang status janda duda yang kemudian akhirnya menikah kembali. Kedua pasangan tersebut memiliki perbedaan dimana pasangan pertama merupakan pasangan cerai mati sedangkan pasangan kedua adalah pasangan cerai hidup. Kedua pasangan ini sesuai dengan kriterian informan penelitian yang sudah ditetapkan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitiaan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam terhadap informan yang telah di temukan oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua pasangan pernikahan janda duda memiliki pola komunikasi yang dijalani pun berbeda. Pada pasangan pertama dengan pola keseimbangan dan pasangan kedua pola pemisah tidak seimbang.