MAIZA DEA NURAINI (2021) PERMOHONAN PAILIT OLEH KREDITUR TERHADAP INDUK PERUSAHAAN (CORPORATE GUARANTOR) ATAS ANAK PERUSAHAAN (DEBITUR) WANPRESTASI. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (563kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (110kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (62kB)
Bab I.pdf
Download (116kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (271kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (40kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (228kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (86kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (110kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (253kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (466kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
<p>Ketidak mampuan induk perusahaan selaku corporate guarantor dalam memenuhi prestasinya untuk menjamin utang anak perusahaannya dalam suatu perjanjian kredit menjadikan dirinya turut dimohonkan pailit oleh kreditur. Atas hal tersebut muncullah pertanyaan mengenai bagaimana hubungan hukum antara induk perusahaan (corporate guarantor) dengan kreditur dan anak perusahaan (debitur) wanprestasi sehingga kreditur mampu turut mempailitkan corporate guarantor. Serta bagaimana analisis yuridis dari permohonan pailit yang dilakukan oleh kreditur terhadap corporate guarantor atas debitur wanprestasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif deangan teknik analisis deskriptif. Hasil yang didapatkan adalah antara induk perusahaan dengan anak perusahaan merupakan subyek hukum yang mandiri sehingga memungkinkan anak perusahaan untuk membuat perjanjian utang dengan kreditur manapun dan dikarenakan masih merupakan satu kesatuan dalam perusahaan grup, maka memungkinkan induk perusahaan untuk menjadi penjamin dalam perjanjian kredit anak perusahaannya. Sehingga, apabila didapati anak perusaahaannya melakukan wanprestasi dapat mengakibatkan induk perusahaan selaku corporate guarantor turut menjadi debitur dan apabila tidak mampu memenuhinya maka kreditur dapat turut memohonkan pailit terhadap corporate guarantor tersebut, karena terpenuhi syarat untuk dapat dipailitkan sesuai Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004, yakni merupakan debitur yang memiliki dua atau lebih kreditur dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih.</p>
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Hukum > Hukum S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 17 Dec 2021 03:12 |
Last Modified: | 17 Dec 2021 03:12 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/3647 |