KETIDAKEFEKTIFAN POLITIK SEPARATISME UYGHUR DALAM PERSPEKTIF AS-SYAUKAH IMAM AL-GHAZALI

Tulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi ekspresi politik separatisme Muslim Uyghur yang berbasis di Xinjiang, Tiongkok. Selama ini tindakan separatisme yang dilakukan oleh Muslim Uyghur telah menimbulkan persoalan serius yaitu mengancam keamanan nasional dan kesatuan wilayah Tiongkok. Di sisi lain, gerakan separatisme tersebut juga mengancam keamanan manusia di dalam Muslim Uyghur itu sendiri. Dalam mengevaluasi ekspresi politik separatisme ini, penulis menggunakan perspektif As-Syaukah (kekuatan) dari Imam Al-Ghazali. Pendekatan ini menegaskan penggunaan dan pengukuran kekuatan untuk memberikan perlawanan terhadap rezim Tiongkok sebagai bentuk penegakan amar ma'ruf nahi mungkar. Kemudian tulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan sumber data didapatkan dari buku, artikel jurnal, dokumen dan pernyataan pejabat yang relevan. Tulisan ini menemukan bahwa apabila Muslim Uyghur masih menggunakan pilihan politik separatisme justru akan mendapatkan hasil yang tidak efektif. Sebab minimnya kekuatan yang dimiliki oleh Muslim Uyghur sangat terbatas dari sisi sumber daya manusia, rendahnya dukungan internasional dan kapasitas militer yang lemah untuk menghadapi dominasi pemerintah Tiongkok. Dengan begitu kepentingan Muslim Uyghur untuk membebaskan kedaulatan Xinjiang dari Tiongkok melalui gerakan separatisme akan sulit tercapai.