KETERLIBATAN UNITED NATIONS CHILDREN'S FUND MENGURANGI KASUS FEMALE GENITAL MUTILATION DI INDONESIA TAHUN 2014-2021

FGM adalah praktik melukai alat kelamin luar perempuan yang dilakukan pada anak perempuan berusia 0-14 tahun, dan praktik ini telah dinyatakan sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Sebagai organisasi internasional yang bertujuan untuk mewujudkan hak-hak anak, sejak tahun 2008 UNICEF menentang keras praktik tersebut dan berjanji akan memberikan bantuan kepada negara-negara yang mengalami FGM, termasuk Indonesia. Indonesia telah dinyatakan sebagai negara keempat di dunia yang melakukan praktik FGM dan hal ini harus mendapat perhatian serius. Melalui penelitian kualitatif dengan menggunakan teori organisasi internasional, penulis akan menganalisis sejauh mana peran dan strategi UNICEF dalam membantu mengurangi praktik mutilasi alat kelamin perempuan di Indonesia. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa UNICEF telah melakukan beberapa program seperti kesepakatan dengan pemerintah Indonesia, sosialisasi kepada komunitas, aktivis dan masyarakat Indonesia, serta memberikan bantuan hukum atau advokasi untuk menghentikan kasus FGM. Namun, telah terjadi dinamika kebijakan dari pemerintah Indonesia terhadap praktik ini sehingga menimbulkan kendala yang membuat realisasi penghapusan praktik FGM menjadi lamban.