Efektivitas Edukasi dengan Metode Ceramah terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Santri Putri dalam Menjaga Kesehatan Kulit (Skabies, Tinea Pedis dan Acne Vulgaris) di Pondok Pesantren

<p><em>Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2015 kasus penyakit kulit dan jaringan subkutan merupakan peringkat ketiga dari sepuluh penyakit paling banyak masyarakat Indonesia (Rizky dkk, 2018). Tiga penyakit yang sering temui adalah Skabies dengan urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering di Indonesia mencapai 4,6-12,95% (Parman et al, 2017), Tinea pedis merupakan salah satu jenis Dermatofitosis yang sering terjadi sekitar 10% populasi di dunia (Napitupulu et al, 2020), dan Akne Vulgaris merupakan urutan ketiga dari jumlah pengunjung rumah sakit / klinik di Indonesia dengan prevalensi penderita 80-85% (Kartika et al, 2018). Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektitivas edukasi dengan metode cerama terhadap peningkatan pegetahuan dan sikap santri putri dalam menjaga kesehatan kulit di pondok pesantren. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang pada kelompok yang intervensi dan 30 orang pada kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pengetahuan sebelum responden dan sesudah dilakukan edukasi tentang kesehatan kulit dengan nilai p = 0,0001 (p <0 xss=removed> 0,05) dan tidak ada perbedaan intervensi yang interaksi baik pengetahuan dan sikap antara kelompok dengan nilai p = 0,299 (p> 0,05) dan kelompok kontrol dengan nilai p = 0,181 (p> 0,05). Bagi santri putri agar selalu menambah wawasan terkait kesehatan kulit serta berupaya untuk senantiasa meningkatkan sikap terhadap permasalahan kesehatan kulit yang di hadapi. Kegiatan edukasi metode ceramah dengan titik kekuatan media masih efektif untuk meningkatkan pengetahuan selama materi dapat disusun semenarik mungkin sehingga santri tidak bosan untuk memperhatikannya.</em></p>