PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN TUTORIAL ONLINE PADA MASA PANDEMI DI PROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Problem Based Learning merupakan metode pembelajaran berbasis masalah dalam kehidupan nyata, sebagai bahan bagi mahasiswa untuk mempelajarinya agar dapat berpikir kritis dan memecahkan masalah berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki. Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menerapkan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan mengedepankan kegiatan diskusi kelompok kecil (tutorial) sebagai jantung dari PBL itu sendiri. Pada akhir tahun 2019 muncul penyakit menular COVID-19 dan menyebabkan pandemi global. Adanya pandemi global menyebabkan perubahan pada bidang pendidikan. Semenjak pandemi, pelaksanaan tutorial di Farmasi UMY mekanismenya berubah menjadi online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa Farmasi UMY terhadap pelaksanaan tutorial online selama pandemi COVID-19.            Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif menggunakan pendekatan cross sectional dengan populasi mahasiswa Farmasi UMY angkatan 2018-2021 yang pernah mengikuti tutorial online. Pengambilan sampel kuantitatif dilakukan dengan teknik stratified random sampling yang dihitung menggunakan rumus Slovin dengan jumlah 212 mahasiswa. Sedangkan sampel kualitatif diambil menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah 5 orang pada setiap angkatan (strata), yang berarti membutuhkan 20 orang responden untuk data kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang penilaiannya dibagi dalam 3 aspek yaitu aspek kepuasan, mekanisme, dan kualitas pelaksanaan, sedangkan untuk kualitatif dengan metode FGD yang pelaksanaannya dilakukan secara terpisah setiap angkatan. Data kuantitatif dianalisis secara statistik deskriptif yang ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase, sedangkan untuk data kualitatif dianalisis menggunakan teknik thematic analysis yang ditampilkan dalam bentuk koding dan kategorisasi.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan tutorial online pada aspek kepuasan pelaksanaan mahasiswa memiliki persepsi positif dengan persentase sebesar 96,22%, pada aspek mekanisme pelaksanaan memiliki persepsi positif dengan persentase 100%, dan pada aspek kualitas pelaksanaan mahasiswa juga memiliki persepsi positif dengan persentase 89,62%. Beberapa hal yang menyebabkan munculnya persepsi positif diantaranya mekanisme diskusi pada tutorial online sudah sesuai, pola diskusi pada tutorial online terarah, dan perilaku fasilitator sudah sesuai tugasnya. Sedangkan beberapa hal yang menyebabkan munculnya persepsi negatif diantaranya tutorial online membuat diskusi kurang fokus, diskusi tidak maksimal, dan hambatan jaringan internet. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki persepsi yang positif terhadap tutorial online selama pandemi.