DHECELLA WINY CINTYA NINGRUM (2023) POTENSI ANTIKANKER SERVIKS, KO-KEMOTERAPI DAN PREDIKSI PROFIL FARMAKOKINETIK EKSTRAK ETANOL TANAMAN CAKAR AYAM (SELAGINELLA DOEDERLEINII) SECARA IN SILICO DAN IN VITRO. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (558kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (163kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (65kB)
Bab I.pdf
Download (248kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (539kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (484kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (222kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (258kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (406kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
Abstract
Kasus kanker serviks di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2020 menempati urutan kedua dengan total kasus sebanyak 36.633. Penanganan kasus kanker serviks menggunakan kemoterapi memberikan efek samping berbahaya, terutama jika digunakan dengan dosis tinggi. Tanaman cakar ayam (Selaginella doederleinii) mengandung senyawa golongan biflavonoid seperti amentoflavon dan 3,8-Biapigenin yang berpotensi sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antikanker dan ko-kemoterapi ekstrak etanol tanaman cakar ayam (EETCA) terhadap sel HeLa secara in silico dan in vitro.Penelitian diawali dengan uji determinasi tanaman, lalu ekstraksi menggunakan maserasi. Identifikasi pendahuluan menggunakan KLT-Densitometri, yang dilanjutkan dengan uji identifikasi senyawa golongan biflavonoid menggunakan HPLC. Prediksi aktivitas antikanker secara in silico menggunakan PASS online, dilanjut penelusuran protein target menggunakan STITCH-STRING, kemudian uji analisis reseptor menggunakan ramachandran plot. Untuk mengetahui afinitas ikatan senyawa dengan reseptor dilakukan uji molecular docking. Uji in vitro sitotoksik dan kombinasi EETCA dengan agen kemoterapi doxorubicin dilakukan dengan metode MTT Assay.Hasil penelitian didapatkan EETCA kental sebesar 27,3 gram. EETCA diduga mengandung senyawa golongan flavonoid berdasarkan KLT-Densitometri dan diduga mengandung senyawa amentoflavon dan 3,8-biapigenin berdasarkan HPLC. Berdasarkan PASS online senyawa tersebut diduga memiliki potensi antikanker serviks yang rendah jika diuji diskala laboratorium. Protein STAT3, EP300, CYP1A1 dan AKR1C1 yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi persyaratan reseptor yang baik untuk dilakukan uji molecular docking. Afinitas ikatan terbaik diperoleh pada interaksi amentoflavon dan STAT3 dengan docking score lebih baik (-9,3 kkal/mol) dibanding doxorubicin (-7,1 kkal/mol). EETCA diduga memiliki aktivitas antikanker moderat yang dapat dimanfaatkan sebagai agen kemopreventif dengan IC50 367,89 mcg/mL, serta memiliki aktivitas sinergis kuat dengan CI 0,10 jika dikombinasikan dengan doxorubicin. Hasil menunjukkan bahwa senyawa amentoflavon dan 3,8-biapigenin diduga memiliki bioavailabilitas yang tidak baik jika digunakan secara oral. Secara keseluruhan hasil menunjukkan EETCA berpotensi untuk dikembangkan sebagai agen kemopreventif kanker serviks secara tunggal ataupun kombinasi.Kata Kunci: Selaginella doederleinii, Sitotoksik, Ko-kemoterapi, Sel HeLa, In Silico.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | selaginella doederleinii, cytotoxic, co-chemotherapy, HeLa cells, in silico. |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Farmasi S1 |
Depositing User: | M. Erdiansyah |
Date Deposited: | 24 Oct 2023 06:31 |
Last Modified: | 24 Oct 2023 06:31 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/37122 |