INTERVENSI KEMANUSIAAN IRAN TERHADAP KONFLIK DI SURIAH

Konflik Suriah antara rezim dengan kelompok oposisi yang berlarut meningkat hingga tingkat konflik bersenjata. Iran sebagai salah satu sekutu regional Suriah, melakukan intervensi kemanusiaan guna membantu mempertahankan rezim Bashar Al-Assaad. Intervensi kemanusiaan sendiri dianggap kontroversi karena tindakannya menggunakan kekuatan militer. Iran pun adalah salah satu negara yang mendukung adanya demokratisasi di Kawasan Timur Tengah. Namun alih-alih mendukung kelompok oposisi, Iran justru mendukung dan mempertahankan rezim Bashar Al-Assaad. Sehingga menarik untuk diteliti apa kepentingan Iran melakukan intervensi terhadap konflik Suriah.Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi literatur. Sumber dari penelitian ini adalah buku, jurnal, berita, dan sumber sekunder lainnya. Hasil penelitian ini adalah Iran memiliki kepentingan nasional terhadap konflik Suriah. Untuk mendapatkan tujuan dari kepentingan tersebut, Iran melakukan intervensi kemanusiaan terhadap konflik Suriah. Intervensi yang dilakukan diantaranya mengerahkan pasukan militer, memberikan pelatihan militer, dan bantuan peralatan militer. Tujuan Iran adalah mengembalikan status quo Suriah. Kepentingan Iran terhadap Suriah diantaranya adalah Suriah merupakan sekutu lama Iran. Kedua negara telah menjalin hubungan lebih dari tiga puluh tahun. Iran memiliki kerjasama ekonomi seperti pendirian bank, infrastruktur, dan minyak bumi.