UNJUK KERJA MESIN DIESEL BERBAHAN BAKAR CAMPURAN BIODIESEL MINYAK JARAK DAN BIODIESEL MINYAK JELANTAH DENGAN PERBANDINGAN 4:1

<p>Penggunaan bahan bakar solar di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Bahan baku untuk minyak nabati yang berpotensi untuk dijadikan biodiesel adalah minyak jarak dan minyak goreng bekas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja mesin dengan menggunakan variasi perbandingan B5, B10, B15 dan B20.</p>

<p>Pada penelitian ini digunakan bahan baku untuk membuat biodiesel berupa minyak jarak dan minyak jelantah dengan perbandingan 4:1. Biodiesel tersebut dicampur dengan bahan bakar solar dengan komposisi biodiesel 5% - solar 95% (B5), biodiesel 10% - solar 90% (B10), biodiesel 15% - solar 85 % (B15), dan biodiesel 20% - solar 80% (B20).</p>

<p>Hasil pengujian karakteristik injeksi menunjukkan bahwa solar memiliki sudut semprotan yang lebih besar di bandingkan dengan bahan bakar biodiesel. Sedangkan bhana bakar biodiesel jarak memiliki penetrasi semprotan terpanjang namun memiliki sudut semprotan yang kecil. Hasil pengujian daya menunjukkan bahwa biodiesel campuran paling tinggi dihasilkan oleh biodiesel campuran variasi B10 sebesar 3,23 kW pada putaran mesin 2475 rpm dengan pembebanan lampu 1000 watt dan biodiesel campuran B5 memiliki daya terendah yaitu 1,44 kW pada putaran nesin 2430 rpm dengan pembebanan lampu 2500 watt. Hasil pengujian konsumsi bahan bakar spesifik menunjukkan campuran biodiesel B20 lebih besar dari solar yaitu 0,497 kg/kW.jam</p>