DETERMINAN DAN KONSEKUENSI DARI KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP AKUNTABILITAS ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (STUDI EMPIRIS DI LINGKUP PEMERINTAH DAERAH SLEMAN)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran atau konsekuensi dari kualitas sisem informasi akuntansi terhadap akuntabilitas pemerintah daerah dengan menambahkan beberapa determinan yaitu pengetahuan akuntansi, ketersediaan dan fungsi hardware, ketersediaan dan fungsi software, dan ketersediaan dan fungsi jaringan komunikasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Organisasi Pemerintah Daerah Sleman. Jumlah reponden dalam penelitian ini adalah 90 pegawai OPD Sleman yang terlibat langsung dengan sistem informasi akuntansi. Dalam penelitian ini digunakan skala likert untuk melengkapi kuisioner yang mengharuskan responden menunjukkan tingkat persetujuan terhadap serangkaian pertanyaan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling. Analisis yang digunakan meliputi uji Common Method Bias (CMB), analisis statistic deskriptif, uji validitas dan reabilitas, dan uji hipotesis. Berdasarhan hasil uji CMB didapatkan nilai CMB lebih kecil dari 50%, hal ini memiliki arti bahwa CMB tidak mengganggu validitas pada riset ini. Kemudian untuk hasil analisis statistic deskriptif didapatkan nilai mean atau rerata dari semua variabel menunjukkan nilai AVE di atas 0,5 dan memilki nilai Cronbach's Alpha di atas 0,6 dan nilai Composite Reliability di atas 0,5 maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini reliabel.Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diperoleh hasil bahwa Kualitas Sistem Informasi Akuntansi berperan signifikan terhadap Akuntabilitas Pemerintah Daerah Sleman dengan nilai p value < alpha>dan nilai original sampel positif sesuai dengan hipotesis yang diajukan, Pengetahuan Akuntansi berperan signifikan terhadap Kualitas Sistem Informasi akuntansi dengan nilai p value < alpha>dan nilai original sampel positif sesuai dengan hipotesis yang diajukan, Ketersediaan dan Fungsi Hardware tidak berperan signifikan dengan nilai p value > alpha (0,05) dan nilai original sampel negative tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan, Ketersediaan dan Fungsi Software berperan signifikan terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi dengan nilai p value < alpha>dan nilai original sampel positif sesuai dengan hipotesis yang diajukan, Ketersediaan dan Fungsi Jaringan Komunikasi tidak berperan signifikan terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi dengan nilai p value 0,139 > alpha (0,05) namun nilai original sampel positif sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap Organisasi Pemerintah Daerah Sleman dalam meningkatkan akuntabilitas dengan memperhatikan Kualitas Sistem Informasi Akuntansi beserta dengan beberapa determinan tekait.