HUBUNGAN PENGGUNAAN MASKER N95 DENGAN KEJADIAN MIGRAINE PADA TENAGA KESEHATAN DI RSUD CILACAP

Latar Belakang: Pandemi COVID-19 masih menjadi masalah kesehatan global yang terjadi secara bekelanjutan. Hal ini menyebabkan petugas kesehatan yang ada di seluruh dunia diwajibkan untuk menggunakan alat pelindung diri (APD), saat merawat pasien yang terduga positif COVID-19. Penggunaan APD terutama masker N95 dalam waktu yang belangsung lama dapat menyebabkan efek samping berupa kesulitan bernapas dan pusing yang dapat menimbulkan keluhan nyeri kepala. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara penggunaan masker N95 dengan insiden migraine pada tenaga kesehatan di RSUD Cilacap. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik observasional, yaitu cross sectional. Hal ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang hubungan yang terjadi antara penggunaan masker N95 dengan tenaga kesehatan di RSUD Cilacap saat pandemi COVID-19. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan 100% responden mengalami sakit kepala, dengan 50% mengalami migraine dan 50% mengalami sakit kepala selain migraine. Berdasarkan analisis tidak ditemukan hubungan yang bermakna secara statistik antara durasi penggunaan masker N95 dengan insiden migraine (p = 0,074) dengan koefisien korelasi (r = 0,250) menunjukkan korelasi yang rendah. Kesimpulan: Nyeri kepala migraine yang terjadi pada tenaga kesehatan di RSUD Cilacap tidak memiliki hubungan yang bermakna secara statistik dengan penggunaan masker N95. Hal itu dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti durasi penggunaan masker yang kurang lama dan penggunaan APD yang tidak lengkap Kata Kunci: Nyeri kepala, migraine, alat pelindung diri, N95.