PERBANDINGAN JUMLAH SEL FIBROBLAS PADA PENYEMBUHAN LUKA PASCA EKSTRAKSI GIGI SETELAH APLIKASI GEL PUTIH TELUR GALLUS DOMESTICUS TERHADAP IOD GLISERIN SECARA TOPIKAL (STUDI IN VIVO PADA SPRAGUE DAWLEY)

Latar Belakang: Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyatakan bahwa di Indonesia jumlah indeks untuk tindakan ekstraksi gigi mencapai 7,9%, lebih tinggi dibanding perawatan dengan penumpatan (4,3%) dan scaling (1,4%). Tindakan yang ditimbulkan dari ekstraksi gigi yang lambat penyembuhannya dapat menyebabkan keluhan antara lain adanya rasa sakit, pembengkakan, pendarahan, bahkan infeksi, sehingga diperlukan manajemen pasca ekstraksi gigi yang tepat untuk mengurangi kemungkinan komplikasi. Obat yang sering digunakan untuk penyembuhan luka adalah iod gliserin, tetapi iodin sendiri mempunyai sifat iritatif dan toksik jika masuk ke pembuluh darah, sehingga iod gliserin perlu diberi alternatif lain sebagai bahan antiseptik atau penyembuh pasca ekstraksi gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan aplikasi gel putih telur Gallus-domesticus dibandingkan dengan iod gliserin terhadap jumlah sel fibroblas pada penyembuhan luka pasca ekstraksi. Metodologi: Penelitian ini bersifat experimental laboratoris in vivo dengan rancangan pola post test only control group design pada 24 ekor tikus Sprague-dawley yaitu dengan melakukan pengamatan setelah perlakuan diberikan, kemudian hasilnya dibandingkan dengan kelompok kontrol positif dan kontrol negatif. Hasil: Uji One Way Anova pada perbedaan antar kelompok hari diperoleh nilai signifikansi 0,563 (sig.>0,05) dan perbedaan antar kelompok bahan diperoleh nilai signifikasi 0,294 (sig.>0,05). Secara histologi terdapat perbedaan penurunaan rata-rata jumlah sel fibroblas hari ke-7 dibanding hari ke-3 pada kelompok bahan putih telur Gallus-domesticus (24,13) dan iod gliserin (16,42). Kesimpulan: Secara histologi terdapat perbedaan jumlah sel fibroblas pada penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi setelah aplikasi gel putih telur Gallus domesticus terhadap iod gliserin secara topikal, tetapi secara statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna.