KHULIA FURAIDA (2023) HUBUNGAN STRES PADA MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN KEJADIAN STOMATITIS AFTOSA REKUREN (SAR) (KAJIAN PADA MAHASISWA S1 KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (336kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (89kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (18kB)
Bab I.pdf
Download (124kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (229kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (95kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (115kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (13kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (159kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (753kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (278kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Latar belakang: Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) merupakan suatu kondisi umum yang ditandai dengan ulkus berukuran kecil, bulat, atau ovoid multiple secara berulang dengan batas yang jelas dan membentuk lingkaran. Etiologi SAR belum diketahui, namun SAR bisa disebabkan oleh stres psikologis. Perubahan lingkungan dan adaptasi ulang pada masa pandemi COVID-19 dapat mempengaruhi tingkat stres. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian menggunakan mahasiswa S1 kedokteran gigi UMY angkatan 2019, 2020, 2021 berjumlah 333 responden dan setelah dieksklusikan menjadi 226 responden. Setiap responden mengisi kuisioner RASDX untuk mengetahui adanya SAR dan kuisioner PSS-10-C untuk menilai tingkat stres dalam bentuk google form. Kemudian, data dianalisis menggunakan SPSS versi 20 dengan uji koefisien kontingensi untuk melihat hubungan antara stres pada masa pandemi COVID-19 dengan kejadian SAR. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden positif SAR (20,3%). Sebanyak 12 responden laki-laki positif SAR (5,4%) dan 34 responden perempuan positif SAR (15%). Pengukuran tingkat stres yang dikaitkan oleh pandemi COVID-19 menunjukkan mayoritas responden mengalami stres sedang (63,7%). Sebanyak 12 responden dengan stres ringan, 33 responden dengan stres sedang, dan 1 responden dengan stres berat positif SAR. Hasil uji koefisien kontingensi menunjukkan nilai p=0,334 yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara stres pada masa pandemi COVID-19 dengan kejadian SAR pada mahasiswa S1 kedokteran gigi UMY. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara stres pada masa pandemi COVID-19 dengan kejadian SAR pada mahasiswa S1 kedokteran gigi UMY.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | COVID-19 pandemic, recurrent aphthous stomatitis, stress |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran Gigi S1 |
Depositing User: | M. Erdiansyah |
Date Deposited: | 14 Oct 2023 04:32 |
Last Modified: | 14 Oct 2023 04:32 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/37678 |