HUBUNGAN PROCALCITONIN DENGAN MORTALITAS PADA PASIEN COVID-19 DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

Latar Belakang: COVID-19 adalah pandemi yang menyebar ke penjuru dunia secara cepat. Menurut WHO, September 2021, kasus terkonfirmasi di Indonesia sebanyak 4.147.365 kasus dengan kematian sebanyak 137.782 kasus. Sehingga diperlukan marker berupa procalcitonin yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat keparahan COVID-19 dan memprediksi mortalitas.Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui hubungan procalcitonin dengan mortalitas pada penderita COVID-19 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping.Metode: Penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control dengan sampel 142 pasien COVID-19 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Data dikumpulkan dari data rekam medis. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney, chi-square dan analisis Odds Ratio.Hasil: Pertama, uji Mann-Whitney menunjukkan hasil bahwa kadar procalcitonin efektif sebagai marker untuk memprediksi kematian pada pasien COVID-19 (?=0,000). Kedua, uji chi-square menunjukkan hubungan yang signifikan antara procalcitonin dengan mortalitas pada pasien COVID-19 (p=0,000) dengan odds ratio sebesar 12,149 kali lipat lebih besar untuk mengalami kematian pada pasien COVID-19 dengan kadar procalcitonin positif (cut off point >0,16) dibandingkan kadar procalcitonin negatif (cut off point kurang dari 0,16).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara procalcitonin dengan mortalitas pada pasien COVID-19 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping.