UPAYA KEPEMIMPINAN DONALD TRUMP DALAM MENGKONSTRUKSI PANDANGAN NEGATIF TERHADAP ETNIS TIONGHOA DI AMERIKA SERIKAT SELAMA PANDEMI COVID-19

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis gaya kepemimpinan dan kebijakan populis Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam Mengkonstruksi Pandangan Negatif Terhadap Etnis Tionghoa di Amerika Serikat. Lebih lanjut, tulisan ini mengidentifikasi upaya pembangunan citra positif melalui gaya kepemimpinan populis selama pandemi COVID-19. Tulisan ini menggunakan metode penelitian kualtitatif dengan teknik deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data pada tulisan ini adalah dengan menggunakan teknik studi pustaka, penulis mengumpulkan berbagai sudut pandang dan temuan literatur yang memiliki keterkaitan dengan fokus penelitian. Pada kerangka analisis, penulis pertama-tama membangun sebuah hipotesis awal mengenai fokus penelitian, guna menuntun analisis dari fenomena yang tengah diteliti. Selanjutnya maka peneliti akan melakukan analisis mendalam mengenai fokus penelitian untuk menguji hipotesis awal melalui data-data yang telah dikumpulkan dari upaya studi pustaka. Simpulan dari penelitian ini adalah Trump selaku Mantan Presiden Amerika Serikat dalam merespon krisis akibat pandemi COVID-19 menggunakan gaya kepemimpinan populis, hal ini dibuktikan dengan dia bertindak layaknya pahlawan ditengah pandemi, menciptakan narasi yang pro rakyat, memasarkan citra diri atas kebanggaanya menjadi orang yang mampu mengeluarkan Amerika dari bahaya pandemi melalui berbagai media, menyalahkan Cina sebagai sumber permasalahan, serta menggiring opini public untuk berpandangan negatif terhadap Etnis Tionghoa di Amerika Serikat. Hal-hal tersebutlah yang turut berkontribusi dalam terciptanya Anti Asia atau Asian Hate.