PENGARUH PEMBERIAN DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) TERHADAP HISTOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIPAPAR PENGHARUM RUANGAN

Pengharum ruangan mengandung berbagai macam volatile organic compounds salah satunya adalah formaldehid yang berpotensial merusak hepar. Dampak dari formaldehid dapat dicegah dengan pemberian antioksidan. Daun kelor (Moringa oleifera) memiliki kandungan antioksidan seperti flavonoid. Penelitian ini bertujuan mengamati efek pemberian ekstrak daun kelor pada histopatologi hepar Rattus norvegicus yang dipaparkan pengharum ruangan. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoik dengan posttest only group design yang menggunakan 24 ekor Rattus norvegicus yang dibagi menjadi 6 kelompok. K0 adalah kelompok kontrol, Kelompok N dipaparkan pengharum ruangan selama 8 jam/hari, kelompok P dipaparkan pengharum ruangan selama 8jam/hari dan diberikan antioksidan (vitamin C), kelompok PK1, PK2 dan PK3 dipaparkan pengharum ruangan dan diberi ekstrak Moringa oleifera dengan dosis 100mg/kgBB, 200mg/kgBB, dan 400mg/kgBB. Perlakuan dilakukan selama 30 hari dan pada hari 31 subjek dibedah dan diambil organ hepar untuk dijadikan preparat dengan menggunakan metode parafin blok dengan pewarnaan Hematoksilin dan Eosin. Pengamatan dilakukan pada sel hepar di sekitar vena sentralis menggunakan perbesaran 40x10 dan skoring kerusakan sel hepar Manja Roenigk. Data dianalisis dengan One Way Anova diikuti Tukey HSD. Hasil penelitian didapatkan skor kerusakan sel hepar K0