PENGARUH AKTIVITAS OLAHRAGA SEPAK BOLA TERHADAP TINGKAT RISIKO TERJADINYA OSTEOARTRITIS LUTUT

Latar belakang: Pada tahun 2017 sekitar 303 juta penduduk di seluruh dunia mengalami Rheumatic Musculoskeletal Disorder (Kloppenburg, 2020). Pada tahun 2018 data dari Riskesdas Kemenkes RI menunjukkan angka prevalensi penyakit sendi berdasarkan diagnosis dokter sebesar 7,30% di seluruh Indonesia. Salah satu penyakit sendi dan muskuloskeletal yang memiliki prevalensi tinggi adalah osteoartritis (OA) lutut (Driban et al., 2017). Osteoartritis merupakan penyakit sendi kronik yang bersifat degeneratif dengan karakteristik seperti perubahan struktur sendi, inflamasi lokal, dan rasa nyeri hingga mengakibatkan penurunan derajat fungsional (Arden et al., 2021). Salah satu faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko terjadinya OA adalah aktivitas olahraga seperti sepak bola. Pemain sepak bola cenderung mengalami stress tingkat tinggi akibat dari sport-specific action sehingga dapat meningkatkan risiko mengalami OA lutut.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh aktivitas olahraga sepak bola terhadap tingkat risiko terjadinya OA lutut.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Jenis data yang digunakan adalah data primer berupa kuesioner tervalidasi knee osteoarthritis pre-screening (KOPS) yang diisi oleh responden penelitian. Didapatkan sebanyak 44 orang responden dengan distribusi 22 responden merupakan pemain sepak bola dan 22 responden lainnya bukan pemain sepak bola.Hasil: Didapatkan hasil pengaruh yang signifikan antara aktivitas olahraga sepak bola terhadap tingkat risiko terjadinya OA lutut (nilai p = 0,000) dengan 17 pemain sepak bola memiliki tingkat risiko tinggi.Kesimpulan: Aktivitas olahraga sepak bola memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat risiko terjadinya osteoartritis lutut.