PENGARUH LAMA JERATAN PADA HERNIA INKARSERATA NON RESEKSI TERHADAP KEJADIAN INFEKSI LUKA PASCAOPERASI

Latar Belakang : Hernia merupakan suatu penonjolan yang tidak normal pada organ intraabdomen yang melewati defek bawaan maupun defek yang masih tertutup oleh peritoneum. Hernia menempati urutan ke 8 pada distribusi penyakit sistem cerna pasien rawat inap menurut golongan sebab sakit Indonesia tahun 2011. Dari banyaknya hernia terdapat hernia inguinalis yang terdiri dari medialis dan lateralis, dimana lateralis jika sampai ke skrotum bisa juga disebut scrotalis. Dari kasus tersebut bisa mengalami inkarserata dimana terperangkapnya usus pada kantong hernia yang menyebabkan terjadinya obstruksi usus yang disebabkan terdapatnya translokasi kuman akibat hambatan peran barier mukosa usus pada obstruksi total usus. Translokasi kuman tersebut dipengaruhi oleh banyak hal salah satunya adalah lama gejala yang dialami pasien. Lama gejalanya sangat beragam mulai dari 3 hingga 48 jam bahkan mencapai 96 jam.Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional dengan metode total sampling untuk penderita inkarserata non reseksi, menggunakan data sekunder berupa rekam medis Adapun rekam medis yang digunakan adalah rekam medis pasien hernia inguinalis lateralis inkarserata tanpa reseksi usus. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus pada 1 Oktober - 31 Desember 2022. Responden penelitian ini adalah semua pasien hernia inkarserata non reseksi di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis bivariat.Hasil : Dari penelitian didapatkan 32 pasien memiliki lama jeratan ? 24 jam dengan persentase 72,7% dan terdapat 12 pasien dengan lama jeratan >24 jam dengan persentase 27,3%. 29 pasien tidak mengalami infeksi dengan persentase 65 % dan terdapat 15 pasien mengalami infeksi dengan persentase 34,1%. 44 pasien mayoritas berjenis kelamin laki laki yaitu sebanyak 43 pasien dengan persentase 97,7%. Sedangkan minoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 1 pasien dengan persentase sebesar 2,3%. Menurut Usia mayoritas berusia 55-65 tahun sebanyak 11 dengan persentase sebesar 25%. Minoritas pasien berusia 17-25 tahun yaitu sebanyak 1 pasien dengan persentase sebesar 2,3%. Jumlah Pasien yang lama jeratannya >24 jam yang tidak mengalami infeksi sebanyak 2 pasien (16,7%) sedangkan yang mengalami infeksi sebanyak 10 pasien (83,3%). Jumlah pasien yang lama jeratannya ?24 jam yang tidak mengalami infeksi sebanyak 27 pasien (84,4%) sedangkan yang mengalami infeksi sebanyak 5 pasien (15,6%).Kesimpulan : Terdapat pengaruh signifikan antara lama jeratan dengan kejadian infeksi.