STUDI KOMPARATIF USAHATANI PADI ORGANIK DAN SEMI ORGANIK DI DESA JATISARONO KECAMATAN NANGGULAN KABUPATEN KULON PROGO

STUDI KOMPARATIF USAHATANI PADI ORGANIK DAN SEMI ORGANIK DI DESA JATISARONO, KECAMATAN NANGGULAN, KABUPATEN KULON PROGO (Skripsi dibimbing oleh ENI ISTIYANTI). Padi merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sampai saat ini, budidaya tanaman padi terbagi dalam tiga metode budidaya yaitu budidaya padi organik, konvensional dan semi organik. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis perbandingan biaya, pendapatan dan keuntungan dan kelayakan usahatani padi organik dan padi semi organik di Desa Jatisarono, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo. Metode dasar menggunakan metode dekriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan sampel yaitu dengan cara purposive pada gabungan kelompok tani di Desa Jatisarono, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo dengan jumlah 40 petani. Hasil penelitian usahatani padi organik di Desa Jatisarono, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo per 2.000 m?2;/musim tanam memiliki total biaya Rp 4.801.845 penerimaan Rp 8.288.200, pendapatan Rp 5.527.609 dan keuntungan sebesar Rp 3.486.355. Untuk usahatani padi semi organik total biaya Rp 4.766.163 penerimaan Rp 7.335.000, pendapatan Rp 4.400.235 dan keuntungan sebesar Rp 2.568.837. Usahatani padi organik di Desa Jatisarono Kecamatan nanggulan Kabupaten Kulon Progo per 2.000 m?2;/musim tanam layak dikarenakan memiliki RC ratio 1,77 , produktivitas lahan sebesar Rp 2.077/m?2;, produktivitas modal 141,44%, dan produktivitas tenaga kerja Rp 332.464/hko. Untuk usahatani padi semi organik layak dikarenakan memiliki RC ratio 1,56, produktivitas lahan sebesar Rp 1.617/ m?2;, produktivitas modal 98,57%, dan produktivitas tenaga kerja Rp 240.490 /hko