THE IMPACTS OF ARTIFICIAL INTELLIGENCE ON LAWYERS' PRACTICE OF LAW

Studi ini berfokus pada dampak kecerdasan buatan (AI) pada praktik hukum pengacara. Dengan kemajuan teknologi dan perkembangannya yang pesat di bidang ilmu pengetahuan, kemajuan dapat dilihat di berbagai sektor termasuk profesi hukum. Profesi hukum telah menjadi salah satu profesi paling konservatif dalam sejarah manusia di mana hanya pengacara yang dapat terlibat secara legal dalam praktik hukum. Namun ketika teknologi AI mulai memandu profesi hukum dan ini mulai mengubah gagasan tradisional tersebut. Alat sistem berbasis AI mengubah cara pengacara praktek hukum sedang dilakukan. Informasi hukum sekarang dapat dianalisis melalui analisis jaringan, sistem pembelajaran mesin (ML). Namun, ada kecemasan dan ketakutan yang menyelimuti pikiran para pengacara bahwa pekerjaan mereka akan digantikan oleh kecerdasan buatan (AI) di masa depan, dan ini menjadi inti masalah penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan penelitian empiris tentang bagaimana kecerdasan buatan berdampak pada praktik hukum para pengacara. Tujuan inti dari penelitian ini adalah untuk menilai dampak kecerdasan buatan pada praktik hukum pengacara. Penelitian ini mengadopsi jenis penelitian empiris dan pendekatan metodologis kualitatif dalam pengumpulan dan analisis datanya. Data dikumpulkan terutama melalui kuesioner online langsung dari responden yang ditargetkan; sedangkan data sekunder dikumpulkan dari literatur yang relevan di perpustakaan seperti jurnal, buku, surat kabar, artikel dan publikasi online. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, pie chart dan persentase sederhana. Studi tersebut menyoroti bahwa mayoritas dari 58 persen berpandangan bahwa AI berubah dan mempengaruhi cara praktik hukum pengacara. Hasilnya menunjukkan bahwa 50.9 persen mengetahui alat sistem berbasis AI yang ditujukan untuk mengotomatisasi atau membantu pengacara 1 dalam praktik hukum. Studi tersebut menyimpulkan bahwa ada dampak besar AI pada praktik hukum pengacara dan AI tidak akan menggantikan pekerjaan pengacara.